PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR (SELF REGULATED LEARNING) SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU MELALUI METODE INKUIRI

  • Alkomah S
  • Arief Z
  • Kurniati K
N/ACitations
Citations of this article
26Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemandirian belajar, siswa, serta bagaimana proses peningkatannya. Masalah  dalam  penelitian  inii  dirumuskan sebagai berikut: Apakah metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, Apakah metode inkuiri dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa, dan Bagaimana proses peningkatannya. Metode yang digunakan adalah metode kaji tindak berbentuk penelitian tindakan kelas. Partisipan dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelompok A4 SDIT Ummul Quro Bogor Tahun Pelajaran 2019/2020. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknis reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan menarik kesimpulan. Data diambil melalui teknik wawancara untuk studii pendahuluan, observasi, dan studi document`asi.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa; berdasarkan data nilai terendah pada pra-siklus yaitu 19, siklus I : 44, siklus II : 56, dan siklus III : 69, nilai tertinggi pada pra-siklus : 25, siklus I : 88, siklus II : 94, dan siklus III : 94, dengan nilai rata-rata pada pra-siklus : 21, siklus I : 62, siklus II : 75, dan siklus III : 83. Siswa yang mencapai kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB), pada pra-siklus : 0%, siklus I : 3 orang (33%), siklus II : 5 orang (56%), dan siklus III : 7 orang (78%) jadi mengalami kenaikan sebesar 78%. Metode inkuiri dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa; berdasarkan data nilai terendah pada pra-siklus : 25, siklus I : 40, siklus II : 55, dan siklus III : 75, nilai tertinggi pada pra-siklus : 55, siklus I : 85, siklus II : 95, dan siklus III : 95, denga nilai rata-rata pada pra-siklus : 36, siklus I : 58, siklus II : 76, dan siklus III : 88. Siswa yang mencapai kriteria Amat Baik (AB), pada pra-siklus : 0%, siklus I : 2 orang (22%), siklus II : 5 orang (56%), dan siklus III : 8 orang (89%), jadi mengalami kenaikan sebesar 89%. Proses peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kemandirian belajar dilaksanakan melalui bermain dengan mekanisme pembelajaran metode inkuiri yang telah tertuang dalam RPPH mulai dari tahap pijakan pengalaman awal sebagai kegiatan pendahuluan, pijakan selama anak main sebagai kegiatan inti, dan pijakan setelah main, sebagai kegiatn penutup

Cite

CITATION STYLE

APA

Alkomah, S., Arief, Z. A., & Kurniati, K. (2021). PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR (SELF REGULATED LEARNING) SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU MELALUI METODE INKUIRI. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10(2), 162–172. https://doi.org/10.32832/tek.pend.v10i2.4926

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free