Faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit diare adalah faktor lingkungan, faktor perilaku pada masyarakat, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang diare serta malnutrisi. Contoh dari faktor lingkungan yang buruk misalnya kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat maupun fasilitas sarana prasarana air bersih yang tidak memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko diare terkait lingkungan dengan kejadian gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Nambo Kota Kendari tahun 2019 (studi kasus suku Bajo dan Non-Bajo). Metode pengambilan sampel dengan sistem purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada hubungan antara sumber air bersih dengan kejadian gizi kurang pada balita suku Bajo dan Non Bajo dengan pValue = 0,115, ada hubungan antara jamban keluarga dengan kejadian gizi kurang pada balita suku Bajo dan Non Bajo dengan pValue = 0,000, ada hubungan antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian gizi kurang pada balita suku Bajo dan Non Bajo dengan pValue = 0,000, dan ada hubungan antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian gizi kurang pada balita suku Bajo dan Non Bajo dengan pValue = 0,004. tidak ada hubungan antara sumber air bersih dengan kejadian gizi kurang pada balita suku Bajo dan Non Bajo dan ada hubungan antara jamban keluarga, sarana pembuangan air limbah, sarana pembuangan sampah dengan kejadian gizi kurang pada balita suku Bajo dan Non Bajo di Wilayah kerja Puskesmas Nambo Kota Kendari tahun 2019 studi kasus suku Bajo dan Non Bajo).
CITATION STYLE
Aprilia, R., Sety, L. O. M., & Fithria, F. (2021). FAKTOR RISIKO DIARE TERKAIT LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAMBO KOTA KENDARI (STUDI KASUS SUKU BAJO DAN NON BAJO). Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo, 1(2). https://doi.org/10.37887/jkl-uho.v1i2.16593
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.