Kebutuhan bahan bakar minyak terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman dan menyebabkan berkurangnya cadangan minyak bumi. Bioetanol dapat diartikan sebagai bahan kimia yang di produksi dari bahan pangan yang mengandung pati, seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, dan sagu. Oleh karena itu perlu adanya inovasi dalam energi terbarukan. Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai glukosa dari pengaruh jumlah massa bonggol jagung sebesar 5,10,15,20,25 g dan juga pengaruh waktu pengadukan hidrolisis sebesar 60 menit dan 90 menit pada pembuatan bioetanol dari limbah jagung (bonggol jagung). Dalam pembuatan bioetanol kali ini memiliki tahapan-tahapan dalam pembuatan nya yaitu tahapan proses persiapan bahan baku, proses hidrolisis HCl, pembuatan bakteri aktif mikroorganisme, proses fermentasi, proses distilasi, proses analisa. Dan pada penelitian ini melakukan proses analisa menggunakan refractometer guna mengetahui kadar gula yang didapatkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil yang terbaik sebesar 15% pada variabel massa 25 gram dan lama waktu pengadukan sebesar 90 menit.
CITATION STYLE
Muzakky, R. A., & Rubianto, L. (2023). PENGARUH JUMLAH MASSA BONGGOL JAGUNG DAN LAMA WAKTU PENGADUKAN HIDROLISIS HCL TERHADAP NILAI GLUKOSA PADA PEMBUATAN BIOETANOL. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 8(4), 777–782. https://doi.org/10.33795/distilat.v8i4.448
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.