“Ring of fire” yang mengelilingi wilayah Indonesia, bonus demografi dan beberapa faktor lainnya membuat Indonesia menjadi wilayah yang rawan terhadap bencana. Hal tersebut seperti yang terekam pada DIBI pada periode tahun 2010 – 2020 terdapat 24.969 kejadian bencana. Penelitian ini merupakan kajian risiko bahaya bencana berdasarkan jumlah kejadian dan dampak bencana di Indonesia pada periode tersebut. Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk menilai risiko bahaya akibat bencana yang terjadi dan kedepannya bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran serta acuan dalam mitigasi, pencegahan, kesiagaan, kesiapsiagaan bencana di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuantitatif dengan pendekatan deskriptif berdasarkan data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bencana yang paling berisiko tinggi adalah banjir. Hal tersebut sesuai dengan data yang terekam oleh Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI) frekuensi kejadian banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Dan wilayah Indonesia yang mempunyai risiko bahaya paling tinggi terhadap bencana adalah Provinsi Jawa Barat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semua Provinsi di Indonesia mempunyai risiko bahaya terhadap bencana. Sehingga perlu adanya perhatian lebih terhadap mitigasi, pencegahan, kesiagaan dan kesiapsiagaan sesuai dengan tingkat risiko khususnya bencana banjir dan Jawa Barat. Bencana banjir merupakan bencana yang mempunyai risiko paling tinggi dan Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah yang mempunyai risiko bahaya paling tinggi terhadap bencana.
CITATION STYLE
Azizah, M., Khoirudin Apriadi, R., Tri Januarti, R., Winugroho, T., Yulianto, S., Kurniawan, W., & Dewa Ketut Kerta Widana, I. (2021). Kajian Risiko Bencana Berdasarkan Jumlah Kejadian dan Dampak Bencana di Indonesia Periode Tahun 2010 – 2020. PENDIPA Journal of Science Education, 6(1), 35–40. https://doi.org/10.33369/pendipa.6.1.35-40
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.