Latar Belakang: Seseorang seiring bertambahnya usia, seseorang akan mengalami fase penuaan dimana terdapat penurunan fungsi organ dan penurunan perkembangan fisik menyebabkan timbulnya beberapa permasalahan kesehatan. Salah satu gangguan yang banyak ditemukan pada lansia adalah osteoarthritis. Prevalensi di Indonesia mencapai 36,5 juta. Sebanyak 80-90% pasien dengan osteoarthritis berusia 65 tahun ke atas dan kasusnya lebih sering ditemukan pada wanita. Oleh karena itu peneliti memberikan intervensi electrotherapy dengan penambahan metode isometric exercise terhadap nyeri osteoarthritis lutut pada lansia. Tujuan: mengetahui perbedaan pengaruh electrotherapy dengan penambahan metode isometric exercise terhadap nyeri osteoarthritis lutut pada lansia. Metode: penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental, dengan pretest posttest Two Group Design. Sempel sebanyak 30 responden dengan Teknik Simple Random Sampling. Pengukuran nyeri menggunakan VAS. Hasil: berdasarkan Uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikasi pada kelompok electrotherapy sebesar 0.020 (p<0.05) dan pada kelompok electrotherapy ditambah metode isometric exercise didapat hasil 0.005 (p<0.05). berdasarkan Uji Mann Whitney didapatkan nilai signifikasi 0.149 (p>0.05). kesimpulan: tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara electrotherapy dan electrotherapy dengan penambahan metode isometric exercise terhadap penurunan nyeri osteoarthritis lutut pada lansia
CITATION STYLE
Taurustian, S. W., & Leni, A. S. M. (2023). Pengaruh metode isometric exercise dan electrotherapy terhadap nyeri osteoarthritis lutut pada lansia. Journal Physical Therapy UNISA, 2(2), 114–123. https://doi.org/10.31101/jitu.2826
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.