PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) URIN KAMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN PENDAPATAN USAHA TANI JAGUNG (Zea mays L.)

  • Arianti N
  • Maulina F
N/ACitations
Citations of this article
8Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan utama kedua setelah tanaman padi (Oryza sativa L.) yang dikonsumsi sebagai bahan pangan dan pakan ternak.Kabupaten Limapuluh Kota yang merupakan sentra produksi ayam ras mengakibatkan kebutuhan jagung untuk pakan ternak sangat tinggi.Total kebutuhan jagung untuk pakan ayam petelur dan pedaging pada tahun 2020 adalah 169.694,34 ton dan 23.383,815 ton (total 193.078,155 ton), namun Kabupaten Limapuluh Kota hanya mampu memproduksi jagung sebanyak 45.511,98 ton (Badan Pusat Statistik Kabupaten Limapuluh Kota, 2021).  Berdasarkan data tersebut budidaya jagung di Kabupaten Limapuluh Kota memiliki peluang pasar yang cukup besar untuk dikembangkan.Peluang pasar ini dapat dipenuhi melalui upaya peningkatan produksi salah satunya dengan pemupukan menggunakan Pupuk Oganik Cair (POC) urin kambing.Budi daya jagung ini dilaksanakan di lahan praktek Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada bulan Maret hingga Juni 2021, yang dilaksanakan pada lahan seluas 250 m2 dimana 125 m2 menggunakan perlakuan POC urin kambing dan 125 m2 sebagai kontrol atau tanpa perlakuan.  Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji t 5% dan 1%, berdasarkan hasil pengamatan dan uji t perlakuan POC urin kambing memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (hight significant/hs) terhadap tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, berat 100 biji, dan hasil per tanaman.  Hasil yangdiperoleh pada lahan perlakuan mencapai 119 kg/125m2 (9,52 ton/ha), sementarahasil pada lahan tanpaperlakuanhanya 99kg/125m2(7,92ton/ha). Kata kunci: jagung, pupuk organik cair, urin kambing   Abstract Corn (Zea mays L.) is the second main food crop after rice (Oryza sativa L.) which is consumed as food and animal feed.  Limapuluh Kota Regency is the center of broiler chicken production, which has resulted in a very high demand for corn for animal feed. The total demand for corn for laying hens and broilers in 2020 is 169.694,34 tons and 23.383,815 tons (a total of 193.078,155 tons). However, Limapuluh Kota Regency is only able to produce 45.511,98 tons of corn (Central Bureau of Statistics of Limapuluh Regency, 2021). Based on these data, maize cultivation in Limapuluh Kota Regency has a large enough market opportunity to be developed. This market opportunity can be met through efforts to increase production, one of which is fertilization using liquid organic fertilizer from goat urine. This corn cultivation was carried out in the Payakumbuh State Agricultural Polytechnic practice area from March to June 2021, which was carried out on an area of 250 m² where 125 m² used liquid organic fertilizer from goat urine treatment and 125 m² as control or no treatment. Observational data were analyzed by t-test 5% and 1%, based on the results of observations and t-test treatment of liquid organic fertilizer from goat urine gave high significant/hs on plant height, leaf length, leaf width, the weight of 100 seeds, and a production. The production obtained on the treated land reached 119 kg/125 m² (9.52 tons/ha), while the production on the untreated land was only 99 kg/125 m² (7.92 tons/ha). Keywords: corn, liquid organic fertilizer, goat urine

Cite

CITATION STYLE

APA

Arianti, N., & Maulina, F. (2022). PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) URIN KAMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN PENDAPATAN USAHA TANI JAGUNG (Zea mays L.). Journal of Food Crop and Applied Agriculture, 2(2), 130–139. https://doi.org/10.32530/jfcaa.v2i2.529

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free