PERSISTENT ORGANIK POLLUTANTS (POPS) DI BEBERAPA LOKASI PERTANIAN DI INDONESIA (2010)

  • Puspita Rokhwani H
  • Syofyan Ratnaningsih Y
N/ACitations
Citations of this article
31Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Senyawa Persistent Organic Pollutants ( POPs ) adalah senyawa organik yang mempunyai sifat toksik bagi mahluk hidup dan dapat bertahan lama di lingkungan (persistent). Senyawa POPs juga memiliki sifat bioakumulasi dan biokonsentrasi melalui rantai makanan, dimana semakin tinggi tingkat kedudukan dalam rantai makanan maka akan menjadi tempat akumulasi yang paling tinggi konsentrasinya, yang kemudian akan memberikan dampak negatif yang serius terhadap kesehatan manusia. Pemantauan kualitas lingkungan akibat pencemaran kelompok senyawa Persistent Organic Pollutants (POPs) dan pestisida organoklorin (OCs) telah dilakukan di bulan Maret - Agustus 2010. Pengambilan contoh uji dilakukan di sekitar area pertanian atau perkebunan di Medan dan Karo (Sumatera Utara), Cianjur dan Karawang (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Batu (Jawa Timur). Jenis contoh uji yang diambil adalah air, tanah dan sedimen. Senyawa POPs yang dipantau adalah Aldrin, Heptaklor, Heptaklor epoksid, trans-Klordan, p,p’-DDE, Dieldrin, Endrin, p,p’-DDD, o,p’-DDT, dan p,p’-DDT. Senyawaan pestisida jenis organoklorin yang dianalisisis :α-HCH, β-HCH, BHC, γ-HCH, δ-HCH, Metoksiklor dan mirex. Tujuan dari pemantauan ini adalah untuk inventarisasi POPs dan OCs di Indonesia, mengetahui jenis dan konsentrasi residu senyawa POPs dan OCs yang terdapat di lingkungan. Senyawa target pada contoh uji air, tanah dan sedimen diekstrak dengan menggunakan pelarut organik, kemudian di clean-up dan dianalisis dengan GCMS QP 2010 menggunakan kolom kapiler non polar. Hasil analisis menunjukkan bahwa senyawa POPs yang terdeteksi adalah DDT dan turunannya seperti p,p’-DDT, o,p-DDT ,DDD dan DDE. Konsentrasi senyawa DDT dan turunannya yang terdeteksi di air berada pada kisaran 0,011 – 0.564 ppb, di sedimen terdeteksi dengan konsentrasi 0,50 ppb- 18,7 ppb dan tanah terdeteksi dengan konsentrasi 0,23 ppb- 54,9 ppb. Sedangkang konsentrasi senyawa target lainnya seperti mirex, endrin dan metoksiklor berada pada konsentrasi < 10 ppb.

Cite

CITATION STYLE

APA

Puspita Rokhwani, H., & Syofyan Ratnaningsih, Y. (2010). PERSISTENT ORGANIK POLLUTANTS (POPS) DI BEBERAPA LOKASI PERTANIAN DI INDONESIA (2010). Jurnal Ecolab, 4(2), 55–62. https://doi.org/10.20886/jklh.2010.4.2.55-62

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free