Pendahuluan: Anemia ibu hamil dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin, juga terjadinya abortus, partus lama, sepsis puerperalis, kematian ibu dan janin, meningkatkan risiko berat badan lahir rendah, asfiksia neonatorum dan prematuritas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian risiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Puskesmas Martapura Timur. Metode: Penelitian ini bersifat korelasi yaitu menganalisis adanya hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR di Puskesmas Martapura Timur. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil dengan anemia berjumlah 60 orang, sampel semua populasi. Penelitian dengan melihat ibu hamil dengan anemia dan melakukan pengukuran taksiran Berat Badan Janin di Puskesmas Martapura Timur. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil anemia mayoritas pada ibu hamil yang mengalami anemia sedang berjumlah 25 orang (42%), Taksiran Berat Janin (TBJ) pada masa kehamilan mayoritas pada TBJ yang mengalami risiko BBLR berjumlah 40 orang (67%). Analisis antar variabel dilakukan dengan uji statistik Chi-square didapati dengan nilai р value 0,004. Kesimpulan: Ada hubungan antara ibu hamil anemia dengan kejadian risiko BBLR di Puskesmas Martapura Timur. Saran: Disarankan kepada ibu hamil untuk dapat memerhatikan intake nutrisi yang adekuat agar anemia pada ibu hamil tidak terjadi sehingga risiko terjadinya BBLR dapat dihindari.
CITATION STYLE
Mellya Setia Jelita, M., Zubaidah, Z., & Alkai, S. (2022). HUBUNGAN IBU HAMIL ANEMIA DENGAN KEJADIAN RESIKO BBLR DI PUSKESMAS MARTAPURA TIMUR. Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat, 10(2), 105–110. https://doi.org/10.54004/jikis.v10i2.90
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.