Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi (tingkat kerusakan) lahan di Lombok Barat saat ini, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan lahan memproduksi biomasa, Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survai. Pekerjaan itu diawali dengan pembuatan peta dasar (skala 1:50.000) menggunakan citra satelit Alos Avnir-2, sebagai peta sementara; kemudian dioverlay dengan peta topografi dan landuse. Selanjutnya, dilakukan penentuan titik sample (sampling site), pengecekan kondisi lahan riil kelapang, dan pengambilan sample. Peta dasar dikoreksi berdasarkan hasil pengamatan lapang, dan selanjutnya dibuat peta sebaran lahan berdasarkan tingkat produktivitasnya sebagai penghasil biomassa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas penghasil biomassa, selain kawasan hutan konservasi, pemukiman, dan tubuh air di Kabupaten Lombok Barat adalah 96,050.43 ha atau 91.13 % dari luas wilayah secara keseluruhan 105392.00 Ha. Secara keseluruhan, tingkat kerusakan lahan berdasarkan produksi biomassa di Kab. Lombok Barat yang tergolong sangat baik dan baik (produktif) sebagai penghasil biomasa adalah 57,236 ha (54 %), tingkat kerusakan lahan yang tergolong sedang dan buruk adalah 47,594 ha (45 %), dan tingkat kerusakan lahan yang tergolong sangat buruk (tidak produktif sebagai penghasil biomasa) hanya seluas 561.21 ha (±1 %). Persentase tutupan lahan oleh vegetasi dan kemiringan lereng merupakan faktor pembatas umum kekritisan lahan di kawasan lindung/hutan; sedangkan pada lahan usahatani, faktor pembatas utama berkaitan dengan keterbatasan sumberdaya air untuk usahatani.Kata Kunci : Kerusakan Lahan, Biomassa
CITATION STYLE
Bustan, B., Dahlan, M., & Priyono, J. (2015). KERUSAKAN LAHAN UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KABUPATEN LOMBOK BARAT. JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN, 1(1). https://doi.org/10.29303/jstl.v1i1.5
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.