Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki pada Pemberitaan Konflik Indonesia-West Papua di Portal Detik.com dan Asia Pacific Report.nz

  • Anggelina F
  • Ernanda E
  • Triandana A
N/ACitations
Citations of this article
55Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

This study aims to determine the framing pattern of news on the Indonesia-West Papua conflict by Detik.com and Asia Pacific Report.nz through the Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki framing analysis model.  This research was conducted using a descriptive qualitative approach.  Where the data in this study are words, phrases, and sentences originating from news discourse on the December 2022 Indonesia-West Papua conflict with two sub-topics regarding the commemoration of West Papua's independence day on December 1 and the re-investigation of the 2014 Paniai case.  The results of this study are based on Pan and Kosicki's four structural framing analysis tools related to reporting on the Indonesia-West Papua conflict for the December 2021 period in the online media Detik.com and Asia Pacific Report.nz.  In the syntactic structure, Detik.com was found to only take statements from figures related to the Indonesian government without taking statements from West Papua.  While Asia Pacific Report.nz, although taking statements from various groups, statements from Indonesian figures were chosen according to the news topics that Asia Pacific Report.nz wanted to raise.  In the script structure, the two media were found to have omitted several elements from the 5W+1H elements.  In the thematic structure, in writing their own statements, the two media also included quotes from sources to strengthen their statements.  In the rhetorical structure, Detik.com only uses photos and video clips that are placed after the headlines in the news.  Meanwhile, Asia Pacific Report.nz uses a lot of words, idioms, pictures and video footage in its news.  From the research results, it was concluded that the headlines and leads from Detik.com and Asia Pacific Report.nz have been able to describe the entire contents of the news.  Both Detik.com and Asia Pacific Report.nz have their own tendencies.  Detik.com is implicitly in favor of Indonesia while the Asia Pacific Report is expressly in favor of West Papua.  Furthermore, the two media were found not to fulfill the element of completeness of the news.  Then, the two media were found to be sufficiently good at describing the news.  Finally, in using words and images Asia Pacific Report.nz is sharper than Detik.com.  Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pembingkaian berita konflik Indonesia-West Papua yang dilakukan Detik.com dan Asia Pacific Report.nz melalui model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Dimana data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, dan kalimat yang berasal dari wacana berita konflik Indonesia-West Papua periode Desember 2022 dengan dua sub-topik mengenai peringatan hari kemerdekaan West Papua 1 Desember dan penyelidikan kembali kasus Paniai 2014 lalu. Hasil penelitian ini berdasarkan empat perangkat struktural analisis framing Pan dan Kosicki terkait pemberitaan konflik Indonesia-west Papua periode bulan Desember 2021 di media online Detik.com dan Asia Pacific Report.nz. Pada struktur sintaksis, Detik.com ditemukan hanya mengambil pernyataan dari tokoh-tokoh terkait pemerintahan Indonesia tanpa mengambil pernyataan dari pihak west Papua. Sementara Asia Pacific Report.nz walaupun mengambil pernyataan dari berbagai golongan, pernyataan dari tokoh-tokoh Indonesia dipilih sesuai dengan topik berita yang ingin diangkat Asia Pacific Report.nz. Pada struktur skrip, kedua media tersebut ditemukan telah menghilangkan beberapa unsur dari unsur 5W+1H. Pada struktur tematik, dalam penulisan pernyataan sendiri kedua media juga mencantumkan kutipan pernyataan narasumber untuk memperkuat pernyataannya. Pada struktur retoris, Detik.com hanya menggunakan foto dan cuplikan video yang diletakkan setelah headline dalam beritanya. Sementara Asia Pacific Report.nz banyak menggunakan kata, idiom, gambar dan cuplikan video dalam beritanya. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa headline dan lead dari Detik.com dan Asia Pacific Report.nz sudah dapat menggambarkan keseluruhan isi beritanya. Baik itu Detik.com maupun Asia Pacific Report.nz memiliki kecenderungan masing-masing. Detik.com secara tersirat lebih berpihak pada Indonesia sementara Asia Pacific Report secara tersurat berpihak pada West Papua. Selanjutnya, kedua media ditemukan tidak memenuhi unsur kelengkapan berita. Kemudian, kedua media ditemukan cukup dapat mendeskripsikan dengan baik beritanya. Terakhir, dalam menggunakan kata dan gambar Asia Pacific Report.nz lebih tajam dibandingkan dengan Detik.com.

Cite

CITATION STYLE

APA

Anggelina, F., Ernanda, E., & Triandana, A. (2023). Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki pada Pemberitaan Konflik Indonesia-West Papua di Portal Detik.com dan Asia Pacific Report.nz. Kajian Linguistik Dan Sastra, 2(2), 122–140. https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23182

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free