Latar Belakang: Kadar glukosa darah yang tinggi, juga dikenal sebagai hiperglikemia, adalah tanda penyakit kronik yang dikenal sebagai diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Angka kejadian DM Di Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia dengan jumlah 12 juta kasus, sedangkan angka kejadian DMT2 pada tahun 2018 di Jawa Timur sebesar 6,9% dengan 57.085 kasus. Gangguan keseimbangan statis, yang dapat menyebabkan masalah pada sistem somatosensorik dan motorik, sering dikaitkan dengan DMT2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan statis pada lansia dengan kondisi DMT2 di Kota Malang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional study yang dilakukan dengan uji regresi linear berganda. Dilakukan di Puskesmas Dinoyo Kota Malang, dengan metode purposive sampling dan sampelnya terdiri dari 34 responden yang ikut serta dalam penelitian. Hasil: Keempat analisa faktor tidak memiliki hubungan terhadap gangguan keseimbanan statis pada lansia dengan DMT2 di Kota Malang dengan nilai usia (p=0,062), jenis kelamin (p=0,31), durasi DMT2 (p=0,156), dan Indeks masa tubuh (p=0,276). Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan keempat analisa faktor tidak memiliki hubungan terhadap gangguan keseimbangan statis pada lansia dengan DMT2 Di Kota Malang. Saran: Peneliti selanjutnya disarankan untuk mencari dan membaca referensi tambahan tentang analisis faktor yang dapat mempengaruhi gangguan kseimbangan statis pada lansia dengan DMT2.
CITATION STYLE
Janah, N., Wardojo, S. S. I., & Yuliadarwati, N. M. (2023). Analisa fakor yang mempengaruhi keseimbangan statis pada lansia dengan diabetes melitus tipe 2. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 14(02), 396–401. https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.956
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.