Perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan sekaligus sebagai organisasi pendidikan harus bergerak maju dalam rangka membangun kualitas pendidikan secara nasional maupun dalam tingkat internasional di era 4.0. Era digital saat ini membutuhkan kepemimpinan yang mampu menghadapi tantangan tersebut dengan membantu para dosen, staff ataupun mahasiswa untuk mampu mengembangakan seluruh potensi yang dimiliki melalui motivasi, inspirasi, kerjasama, seluruh sumber daya manusia dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan gerak organisasi, kepemimpinan yang efektif akan mampu membawa organisasi pada tujuannya secara kolektif, olehnya itu kepemimpinan harus mampu mengantisipasi dan mengikuti perubahan–perubahan yang terjadi dalam organisasi maupun lingkungan orgniasasi dalam rangka membangun sistem, budaya, struktur maupun mekanisme kerja baru yang lebih produktif. Salah satu pendekatan gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan di perguruan tinggi adalah gaya kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional terdiri dari empat tindakan, yaitu ; pengaruh ideal, yakni tindakan yang meningkatkan emosi dan identitas pengikut dengan pemimpin, selanjutynya individual consideration untuk mendukung, mendorong, dan memberikan bimbingan kepada pengikut. Intellectual stimulation yakni mendorong bawahan untuk melihat masalah dengan perspektif baru, inspirational motivation artinya karakter seorang pemimpin yang dapat menerapkan standar yang tinggi sekaligus dapat mendorong bawahan untuk mencapai standar tersebut. Karakter tersebutlah yang kemudian terinternalisasi dalm perguruan tinggi sebagi perilaku organisasi untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi.
CITATION STYLE
Muhammad Alwi. (2022). Kepemimpinan Transformasional: Meningkatkan Daya Saing Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0. JUPENJI : Jurnal Pendidikan Jompa Indonesia, 1(2), 87–97. https://doi.org/10.55784/jupenji.vol1.iss2.227
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.