Konstruksi Sosial Soft Masculinity dalam Budaya Pop Korea

  • Fauzi E
N/ACitations
Citations of this article
214Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Budaya memengaruhi pemaknaan terhadap konsep maskulinitas melalui sistem kepercayaan, nilai-nilai dan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sudut pandang Generasi Y dalam memandang konsep soft masculinity yang bertentangan dengan hegemoni maskulinitas di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam semi tersturuktur dengan delapan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa delapan informan informan menerima konsep soft masculinity melalui proses konstruksi sosial media massa. Proses eksternalisasi berupa adaptasi dengan konsep gender terjadi melalui konsumsi media. Objektifikasi karakteristik tender charisma, politeness, dan purity terjadi ketika informan melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya dan nilai budaya lokal. Internalisasi konsep soft maskulinity berupa penerimaan nilai maskulinitas baru dan dijadikan sebagai pemahaman baru dalam memandang konsep maskulinitas. Hasil penelitian ini memperkuat asumsi bahwa media sebagai agen budaya memiliki peran penting dalam melakukan konstruksi sosial nilai-nilai maskulinitas baru. Substansi penelitian ini memberikan kontribusi berupa rekomendasi terkait maskulinitas yang terbentuk sebagai hasil konstruksi sosial oleh media, dan dijadikan sebagai perspektif baru dalam memandang konsep gender di masyarakat.

Cite

CITATION STYLE

APA

Fauzi, E. P. (2021). Konstruksi Sosial Soft Masculinity dalam Budaya Pop Korea. Jurnal Ilmu Komunikasi, 19(1), 127. https://doi.org/10.31315/jik.v19i1.3687

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free