Nyeri merupakan keluhan paling sering terjadi pada pasien kanker. Nyeri pada kanker payudara terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Penanganan nyeri kanker membutuhkan terapi non farmakologis yang efisien dan mudah diterapkan, salah satunya yaitu Progresive Muscle Relaxation (PMR). Penelitian pre-ekperimental ini menggunaan desain one group pre test - post test. Sampel penelitian ini adalah pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di ruang Dahlia RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau periode perawatan bulan Januari sampai Maret 2019 sebanyak 20 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan alat ukur Comparative Pain Scale (CPS). Analisis data melalui dua tahapan, yaitu univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t-dependen. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata skala nyeri kanker payudara sebelum diberikan intervensi adalah 6,50 dan nilai rata-rata sesudah diberikan intervensi adalah 1,35. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa t = 17,596 dan p-value = 0,001 sehingga terdapat pengaruh intervensi PMR terhadap kualitas nyeri kanker payudara dengan kemoterapi. PMR disarankan dapat digunakan sebagai terapi nonfarmakologis untuk menurunkan nyeri yang dialami pasien kanker payudara
CITATION STYLE
Kurniawan, D., Zulfitri, R., & Dewi, A. P. (2019). PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAPĀ KUALITAS NYERI PASIEN KANKER PAYUDARA DENGAN KEMOTERAPI DI RSUD ARIFIN ACHMAD. Jurnal Ners Indonesia, 9(2), 61. https://doi.org/10.31258/jni.10.1.61-70
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.