Abstrak: Penelitian ini bertujuan menemukan kearifan lokal dalam ungkapan lisan Melayu Kepulauan Riau yang ditafsirkan transitivitas melalui proses dan partisipan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan statistik deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik bebas libat cakap dan teknik catat. Metode analisis transitivitas menggunakan kombinasi metode agih yang merujuk pada model analisis LFS Halliday. Temuan penelitian ini adalah UMKR melalui sistem transitivitas memiliki proses sosial yang beragam. Keberagaman ini menentukan dan ditentukan oleh bahasa yang terstruktur menurut kebutuhan partisipan. Partisipan yang muncul berupa benda hidup dan benda mati, sedangkan peran partisipan sesuai dengan tipe proses yang mengikatnya. Proses merupakan inti aktivitas dalam klausa yang direalisasikan oleh verba.Persentase kemunculan proses didominasi proses relasional 17.3%, material 15.2%, verbal 2.1%, tingkah laku 2.8%, mental 3.5%, dan wujud 6.2%. Dominasi proses relasional dan material mengindikasikan bahwa watak orang Melayu Kepulauan Riau dalam kehidupan pada tataran sosial kemasyarakatannya selalu berhubungan dengan pola (cara) yang telah mereka sepakati dalam lingkungannya. Hubungan ini bersifat intensif antarsesamanya. Secara semantik, aktivitas ini direalisasikan dalam bentuk aksi nyata atau konkret. Kata kunci: ungkapan lisan, kearifan lokal, transitivitas, dan Melayu Kepulauan Riau Abstract: This study aims at finding local wisdom in the oral tradition of Kepulauan Riau Malay which is interpreted as transitivity through processes, participants, and circumstance. This is a qualitative research with descriptive statistics. Data collection applies the method of observation attentively, referring to Uninvolved Conversation Observation technique and Note Taking techniques. The transitivity analysis method uses a combination of methods that refer to the Halliday LFS analysis model.The findings of this study are that UMKR through the transitivity system has diverse social processes. This diversity determines and is determined by language structured based on the needs of participants. The participants that appear in the form of living objects and inanimate objects, while the participant role in accordance with the type of process that binds it. Process is the core of activity in clauses realized by verbs.The percentage of process appearance is dominated by relational processes 17.3%, material 15.2%, verbal 2.1%, behavior 2.8%, mental 3.5%, and form 6.2%. The dominance of the relational and material processes indicates that the character of Kepulauan Riau Malay in life at the social level always relates to the patterns (ways) that they have agreed on in their environment. This relationship is intensive between them. In semantics, this activity is realized in the form of concrete actions. Keywords: oral tradition, local wisdom, transitivity, and Kepulauan Riau Malay
CITATION STYLE
Osno, M. (2019). UNGKAPAN LISAN MELAYU KEPULAUAN RIAU: KAJIAN TRANSITIVITAS. SUAR BETANG, 14(2). https://doi.org/10.26499/surbet.v14i2.116
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.