As many as 72% of women reported experiencing Dysmenorrhea, 38% require treatment, 15% of them had to leave school or work during menstruation. In nonpharmacologic giving herbs may help reduce menstrual pain. Plants that can reduce pain is Zingibers Rosc Officinale, rhizome sections to function as an analgesic, antipyretic and anti-inflammatory. Rosella can also reduce pain and inflammation at the time of dysmenorrhea. This study aims to determine the differences in the level of pain on a group of teens who received the herb ginger and groups of teenagers given Rosella tea. The study design is a quasi-experiment with pretest-posttest design nonrandomized, do start. The sample is a student of midwifery experience dysmenorrhea amounted to 177 people, 57 groups, and 60 people ginger herb Rosella tea group and the control group of 60 people. The study began in May 2015. Research and herb ginger tea separately Rosella very effective in reducing menstrual pain intensity at 24.48 and 72 hours, but there is no difference in the pain scale before and after getting the herb ginger and Rosella tea. Conclusions and Recommendations: There is no difference between the herb ginger pain scale and Rosella tea before and after treatment. It is recommended that health workers can provide health education to adolescents by using herbs to reduce menstrual pain. Keywords: Dysmenorrhea, ginger herb, tea Rosella Sebanyak 72% wanita dilaporkan mengalami dismenorhea, 38% memerlukan pengobatan, 15 % diantaranya harus meninggalkan sekolah atau pekerjaan selama menstruasi. Secara nonfarmakologis pemberian rempah-rempah dapat membantu mengurangi nyeri haid. Tanaman yang dapat mengurangi nyeri adalah Zingibers Officinale Rosc, bagian rimpangnya berfungsi sebagai analgesik, antipiretik dan anti inflamasi. Rosella juga dapat mengurangi nyeri dan inflamasi pada saat dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri pada kelompok remaja yang mendapatkan ramuan jahe dan kelompok remaja yang diberikan teh rosella. Desain penelitian merupakan quasi experiment dengan rancangan nonrandomized pretest-postest.. Sampel adalah mahasiswi jurusan kebidanan yang mengalami dismenore berjumlah 177 orang, 57 orang kelompok ramuan jahe dan 60 orang kelompok teh rosella dan 60 orang kelompok kontrol. Penelitian dilakukan bulan Mei - September 2015. Hasil Penelitian Ramuan jahe dan teh rosella secara terpisah sangat efektif dalam menurunkan intensitas nyeri haid pada 24,48 dan 72 jam, namun tidak terdapat perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah mendapatkan ramuan jahe dan teh rosella. Kesimpulan dan Saran: Tidak terdapat perbedaan skala nyeri antara ramuan jahe dan teh rosella sebelum dan sesudah perlakuan. Disarankan agar tenaga kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada remaja dengan menggunakan ramuan herbal untuk mengurangi nyeri haid.Kata kunci: Dismenorhea, ramuan jahe, teh rosella
CITATION STYLE
Ramli, N., & Santy, P. (2017). Efektifitas Pemberian Ramuan Jahe (Zingibers officinale) dan Teh Rosella (Hibiscus sabdariffa) terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Haid. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2(1), 61. https://doi.org/10.30867/action.v2i1.38
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.