Indonesia terletak di garis khatulistiwa. Oleh karena itu, wilayah Indonesia mendapatkan radiasi matahari yang relatif konstan sepanjang tahun. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dari sel foto listrik adalah salah satu yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia untuk meningkatkan tingkat kelistrikan di daerah terpencil. PLTS terpusat saat ini telah dipasang diberbagai daerah terpencil dengan perumahan terkonsentrasi. Kapasitas yang dihasilkan umumnya hanya sampai beberapa kilowatt, sehingga distribusi tenaga listrik untuk perumahan menjadi terbatas. Penggunaan daya beban yang berlebihan merupakan salah satu masalah dalam keberlanjutan system pasokan listrik dari PLTS. Sistem ini membutuhkan limiter arus dengan batas yang sangat rendah. Pembatas arus terkecil yang tersedia secara komersial memiliki nilai batas sebesar 0,5 A. Pembatas arus ini tidak dapat digunakan dalam distribusi tenaga listrik dari PLTS dengan batas arus kurang dari 0,5 A. Untuk keperluan penerangan dan peralatan listrik yang kecil, daya listrik yang aman didistribusikan dari generator tenaga surya kurang dari 100Watt atau kurang dari 0,5A. Oleh karena itu dikembangkan pembatas arus yang sangat rendah menggunakan mikrokontroler dan sensor arus jenis transformator untuk membatasi penggunaan listrik untuk rumah tangga. Sistem yang dikembangkan dapat membatasi daya listrik hingga 100Watt dengan akurasi hingga 0,16Watt. Batas daya listrik dapat diatur dalam kode program mikrokontroler. Kata Kunci— pembatas arus, sensor arus, mikrokontroller.
CITATION STYLE
Purnomo Sakti, S. (2016). Rancang Bangun Sistem Pembatas Arus Daya Kecil Tegangan 220VAC Berbasis Mikrokontroller. Majalah Ilmiah Teknologi Elektro, 15(1), 103–110. https://doi.org/10.24843/mite.1501.18
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.