Masyarakat Pesisir Kuala Langsa memiliki cara hidup yang khas sebagai nelayan. Kekhasan tersebut amat sangat penting dipahami untuk mendaratkan dakwah yang relevan dengan kondisi mereka. Tulisan ini memberikan gambaran model penyiaran dakwah Islam yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan dakwah Islam di pesisir Kuala Langsa. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan informan kunci yang dipilih secara purvosif mewakili masyarakat dan pendakwah. Observasi yang dilakukan berulang-ulang dan studi dokumentasi juga menjadi pilihan pengumpulan data penelitian ini. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa realitas dakwah yang berlangsung selama ini belum mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat Kuala Langsa, sehingga kegiatan dakwah berjalan apa adanya. Kondisi ini akan dipaparkan pada bagian pertama tulisan ini. Pada bagian selanjutnya, dijelaskan rekonstruksi model dakwah yang relevan dengan situasi dan kondisi masyakat pesisir Kuala Langsa. Pada akhirnya, tulisan ini berargumen bahwa situasi dan kondisi, demikian juga kompleksitas persoalan masyarakat sasaran dakwah menuntut keahlian para pendakwah untuk merekonstruksi model dakwah yang relevan dan solutif.
CITATION STYLE
Siregar, M. (2022). Rekonstruksi Model Penyiaran Dakwah Islam Pada Masyarakat Pesisir Kuala Langsa. Dakwatuna: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 8(1), 61. https://doi.org/10.54471/dakwatuna.v8i1.1505
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.