Agriculture is an unavoidable human activity, as all people require food to survive. As time passes, more and more chemicals for agricultural production are becoming available to farmers, which will gradually diminish crop yields. Therefore, it is vital to provide counseling and training on producing organic fertilizer using the plentiful goat manure waste in Solokuro Village. This course aims to expand knowledge of how to manufacture compost from goat dung waste as an organic fertilizer on food crops on farms and in yards. Counseling and training techniques were utilized in the implementation of the program. Providing detailed information on the benefits of goat dung waste is one counseling method. As part of the training, the community was provided with information on how to manufacture compost and include biological agents through fermentation procedures packaged as practice and simulation. The results of the compost fertilizer advice and training were quite successful. Participants were very enthusiastic and eager to learn about goat dung waste processing processes that may be utilized to create compost, as they were previously unaware of such methods. In addition, farmers understand the characteristics of soil and the many types of organic fertilizers, as well as the methods for producing and applying them on fields. Abstrak: Pertanian merupakan kegiatan yang tidak bisa dihindari manusia, karena semua manusia perlu makan sebagai keberlanjutan hidupnya. Seiring berjalannya waktu, berbagai bahan kimia untuk produksi pertanian semakin bermunculan dikalangan para petani yang lambat laun akan menurunkan produktifitas hasil panen. Sehingga perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik yaitu dengan memanfaatkan limbah kotoran kambing yang keberdaannya melimpah di Desa Solokuro. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang cara pembuatan pupuk kompos dari limbah kotoran kambing sebagai pupuk organik yang dapat digunakan pada tanaman pangan di lahan pertanian maupun pekarangan. Pelaksanaan program dilaksanakan dengan menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan dilakukan dengan memberi pengetahuan khusus tentang manfaat limbah kotoran kambing. Sedangkan pelatihan dilakukan dengan memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara pembuatan kompos dengan penambahan agensia hayati melalui teknik fermentasi yang dikemas dalam bentuk praktek dan simulasi. Hasil penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk kompos berjalan dengan sangat baik. Peserta sangat antusias dan tertarik untuk mengetahui semuanya karena selama ini belum tahu tentang teknik pengolahan limbah kotoran kambing yang efektif dan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos. Tidak hanya itu, petani juga memahami karakteristik tanah maupun jenis-jenis pupuk organik sekaligus teknik pembuatan dan pengaplikasiaannya di lahan pertanian.
CITATION STYLE
Setiyowati, P. A. I., & Ramadani, A. H. (2023). Pengolahan Limbah Kotoran Kambing dan Penambahan Agen Hayati Menjadi Pupuk Kompos di Desa Solokuro, Kabupaten Lamongan. Indonesia Berdaya, 4(2), 613–622. https://doi.org/10.47679/ib.2023464
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.