Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan aksi klitih pelajar Kota Yogyakarta dengan kebutuhan rekognisi serta analisisnya dalam perspektif eksistensialisme. Penelitian ini memiliki urgensi mengingat banyaknya miskonsepsi terhadap pemaknaan eksistensialisme. Cara bereksistensi di bawah ide kebebasan yang belum dicerna secara matang seperti dalam aksi klitih ini menimbulkan kengerian bagi masyarakat di Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian fenomenologi yang mana mengikuti model penelitian filsafat sistematis di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: cara berada yang diaktualisasikan pelaku klitih terkait dengan pandangan orang lain. Adanya ancaman ego mendorong mereka perlu membuktikan sesuatu untuk memperoleh rekognisi. Miskonsepsi terhadap makna eksistensi juga menyebabkan mereka keliru dalam mendefinisikan kebebasan. Dalam eksistensialisme, manusia memiliki kebebasan untuk memberi makna pada keberadaannya dengan merealisasikan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Namun dalam merealisasikan eksistensinya, seseorang perlu mempertimbangkan relasi antar sesama, sehingga dapat mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab.
CITATION STYLE
Rakhmawati, S. M., Kristianingsih, D., Noviana, J., Pratama, A. A., & Supartiningsih, S. (2022). Melacak Kebutuhan Rekognisi Pelajar dalam Aksi Klitih di Kota Yogyakarta: Sebuah Tinjauan Eksistensialisme. Media Komunikasi FPIPS, 21(2), 211–220. https://doi.org/10.23887/mkfis.v21i2.45792
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.