Pemikiran Paulo Freire tentang pendidikan lahir dari pergumulannya selama bekerja bertahun-tahun ditengah-tengah masyarakat Desa yang miskin dan tidak “berpendidikan”. Masyarakat feodal (hirarkis) adalah struktur masyarakat yang umum berpengaruh di Amerika Latin pada saat itu. Dalam masyarakat feodal yang hirarkis ini terjadi perbedaan mencolok antara strata masyarakat “atas” dengan strata masyarakat “bawah”. Golongan atas menjadi penindas masyarakat bawah dengan melalui kekuasaan politik dan akumulasi kekayaan. Paulo Freire menekankan peran guru sebagai pekerja budaya kritis. Guru harus berjuang menghadapi nilai-nilai kultural dominan dalam masyarakat maupun dirinya agar dapat mengerti fungsi politik dan kultur mereka. Perjuangan ganda ini dapat membuat guru bekerja secara reflektif dan trasformatif. Pendidikan dialogis yang diterapkan Paulo Freire adalah konsep pendidikan yang mempertegas posisi peran guru dan peserta didik tidak berada dalam posisi atas bawah, melainkan setara dan sederajat dalam proses saling belajar. Tidak ada saling mendominasi diangtara kedua bela pihak, namun saling mengisi dan melengkapi. Paulo Freire menawarkan sebuah gagasan bagaimana anak didik bisa mempelajari kehidupan social di lingkunganya yang disebut dengan norma dalam penggunaan bahasa diantaranya, mengubah wajah sekolah, reorintasi kurikulum, dan pendidikan yang membebaskan.
CITATION STYLE
P, S. (2019). PEDAGOGI KRITIS SEJARAH, PERKEMBANGAN DAN PEMIKIRAN. Jurnal Pendidikan Dasar Dan Keguruan, 4(2), 63–72. https://doi.org/10.47435/jpdk.v4i2.319
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.