Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan perbankan syariah pasca covid-19, Penelitiannya berupa penelitian pustaka dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitiannya, CAR berada pada peringkat sangat sehat dengan prosentase 23,25%, meskipun mengalami penurunan sebesar 2,46% dari tahun 2021. ROA berada di peringkat sangat sehat yaitu sebesar 2,04%, sedangkan saat covid-19 hanya berada diperingkat sehat. BOPO pasca covid-19 dinyatakan sangat sehat dengan prosentase sebesar 77,91%. FDR saat covid-19 berada diperingkat sehat kemudian pasca covid-19 naik peringkat menjadi sangat sehat dengan prosentase sebesar 74,04%. NPF sejak covid-19 sampai pasca covid-19 tetap berada pada peringkat baik. KAP menunjukkan kinerja sangat baik sejak covid sampai pasca covid-19. Begitu juga perkembangan asetnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Asset perbankan syariah pasca covid-19 sebesar 703.167 miliar, naik sebesar 26.432 miliar dari tahun sebelumnya. Untuk surat berharga yang dimiliki dan diterbitkan mengalami kenaikan di tahun 2019-2021, mengalami penurunan di tahun 2022 sebesar 439 miliar dan 3.267 miliar. Sedangkan untuk jumlah rekening pembiayaan dan DPK mengalami kenaikan yang konsisten dari tahun ke tahun. Pasca covid-19 jumlah rekening pembiayaan dan DPK sebesar 38.056.603 dan 5.198.067. Disimpulkan bahwa perkembangan bank syariah pasca covid-19 berjalan efektif dan sangat baik.
CITATION STYLE
Sholiha, I. (2023). Efektifitas Perkembangan Bank Syariah di Indonesia Pasca Covid 19. Ekonomica Sharia: Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Ekonomi Syariah, 9(1), 37–60. https://doi.org/10.36908/esha.v9i1.675
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.