ABSTRACT Concrete is a very important material and has distinctive compressive properties, in terms of weight, concrete is grouped into normal concrete and lightweight concrete. Lightweight concrete weighs between 1000-2000 kg/m3. So that when used in high-rise building projects it can reduce the building's own weight which will have an impact on the calculation of the foundation. The latest innovation from lightweight concrete is by adding an added ingredient, namely kaolin. Kaolin is a clay or clay mineral that contains several layers of aluminum silica. The purpose of this study was to determine the effect of adding kaolin material to the compressive strength of lightweight concrete and to determine whether kaolin can be used as an additive to lightweight concrete. The results showed that the weight of concrete in a mixture of kaolin 5%, 10%, 15%, and 60% Styrofoam at the age of 28 days was 1.836 kg/m, 1.845 kg/m, 1.852 kg/m. The average compressive strength of a mixture of kaolin 5%, 10%, 15%, and 60% Styrofoam has an average compressive strength of 8.28 Mpa, 8.46 Mpa, 10.11 Mpa. It can be concluded that kaolin and Styrofoam mixed concrete can be used in light structural construction. Because the weight of the lightweight concrete tested is smaller than normal concrete and meets the predetermined requirements, namely the concrete density between 1000-2000 kg/m2. Compressive strength of lightweight concrete with a mixture of 60% Styrofoam and 5%, 10%, 15% kaolin. The results of the compressive strength and weight of concrete that vary at the use of 15% are higher than 5% and 10%. So it is concluded, kaolin can be used as a mixture additive in lightweight concrete. Keywords: lightweight concrete, kaolin ABSTRAK Beton merupakan material yang sangat penting dan memiliki sifat tekan yang khas, dari segi beratnya beton dikelompokan menjadi beton normal dan beton ringan. Beton ringan memiliki berat antara 1000-2000 kg/m3. Sehingga apabila digunakan pada proyek bangunan tinggi dapat mengurangi berat sendiri bangunan yang akan berdampak pada perhitungan pondasi. Inovasi terbaru dari beton ringan yaitu dengan menambahkan bahan tambah yaitu kaolin. Kaolin merupakan salah satu mineral tanah liat atau lempung yang mengandung beberapa lapis aluminium silica. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan material kaolin terhadap kuat tekan beton ringan dan mengetahui apakah kaolin dapat digunakan sebegai bahan tambah beton ringan. Hasil penelitian didapat berat beton pada campuran kaolin 5%, 10%, 15%, dan Styrofoam 60% pada umur 28 hari sebesar 1,836 kg/m³, 1,845 kg/m³, 1,852 kg/m³. Kuat tekan rata-rata pada campuran kaolin 5%, 10%, 15%, dan Styrofoam 60% memiliki kuat tekan rata-rata 8,28 Mpa, 8,46 Mpa, 10,11 Mpa. Dapat disimpulkan bahwa beton campuran kaolin dan Styrofoam dapat digunakan pada konstruksi struktur ringan. Karena berat beton ringan yang diuji lebih kecil dari beton normal dan memenuhi syarat yang telah ditentukan yaitu berat jenis beton antara 1000-2000 kg/m³. Kuat tekan beton ringan dengan campuran Styrofoam 60% dan kaolin 5%, 10%, 15%. Didapatkan hasil kuat tekan dan berat beton yang bervariasi pada penggunaan 15% lebih tinggi dari 5% dan 10%. Maka disimpulkan, kaolin dapat digunakan sebagai bahan tambah campuran pada beton ringan. Kata Kunci : beton ringan, kaolin
CITATION STYLE
Fauzi, M., Puspita, N., & Julio, R. R. (2022). Pengaruh Penambahan Kaolin Sebagai Bahan Subtitusi Parsial Semen Pada Beton Ringan. Jurnal Tekno Global, 11(2), 45–50. https://doi.org/10.36982/jtg.v11i2.2802
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.