NIKMATI MASA MUDA TANPA HARUS MELUPAKAN KONSEP DIRI SEBAGAI PEMUDA/PEMUDI KRISTEN:Pada Dewasa Awal

  • Priska Togatorop
  • Kristina Mendrofa
  • Febrianti Sagala
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
16Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Masa remaja adalah masa transisi dari dunia kanak-kanak yang telah ditinggalkan, tetapi masa kedewasaan   belum   dijalani   dengan   sungguh-sungguh.   Itu   sebabnya   dalam membangun spiritualitas remaja diperlukan orang-orang dewasa yang kompeten seperti orang tua dan gereja. Orang tua dan gereja berperan untuk menjaga dan memelihara kehidupan mereka dari awal sehingga mereka mengetahui jalan kebenaran melalui firman Tuhan setiap hari, supaya di masa yang akan  riste mereka akan menjadi seorang pribadi yang kuat, kokoh dalam imannya dan takut kepada Tuhan, sehingga hidupnya menjadi berkat atau berarti bagi  riste. Pemuda adalah masa depan Gereja. Sebagai masa depan gereja, maka pemuda perlu mendapat pendampingan sejak dini untuk membangun iman yang kokoh dalam menghadapi dunia yang semakin maju dengan perkembangannya. Gaya hidup manusia merupakan gaya hidup yang terus menerus berkembang dengan mengikuti arus perkembangan zaman. Pemuda kristen harus mampu berperan sebagai garam dan terang dunia yang tidak menghilangkan sifat kemanusiaannya serta mampu mengaplikasikan empat jenis kecerdasan diantaranya: Kontektual (Pikiran), Emosional (Hati), Terinspirasi (Jiwa), dan Fisik (Tubuh).

Cite

CITATION STYLE

APA

Priska Togatorop, Kristina Mendrofa, Febrianti Sagala, Chindy Desfrina Maharaja, Yesiana Simarmata, & Damayanti Nababan. (2022). NIKMATI MASA MUDA TANPA HARUS MELUPAKAN KONSEP DIRI SEBAGAI PEMUDA/PEMUDI KRISTEN:Pada Dewasa Awal. Jurnal Pendidikan Sosial Dan Humaniora, 1(4), 90–96. https://doi.org/10.35931/pediaqu.v1i4.35

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free