KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DARI SUDUT PANDANG HUKUM LINGKUNGAN: STUDI PADA SUKU BADUY, PROVINSI BANTEN

  • Siombo M
  • Sinaga V
  • Sihotang K
N/ACitations
Citations of this article
45Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRAK Indonesia terikat untuk melaksanakan kewajiban menjaga luas hutannya sebagai konsekuensi telah meratifikasi beberapa konvensi tentang perubahan iklim. Disisi lain maraknya kebakaran hutan, akan melemahkan posisi Indonesia dalam pergaulan dunia secara ekonomi dan sosial budaya. Pada bulan September 2019 kebakaran hutan serentak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Total luas hutan yang terbakar kurang lebih 322 ribu hektare (Sumber: KLHK). Tujuan penelitian ini adalah ingin menggali informasi kearifan lokal masyarakat Suku Baduy Dalam, dengan menggunakan metode observasi. Sumber hidup utama warga suku baduy dalam adalah memanfaatkan areal hutan untuk bertani dan berkebun. Mereka memiliki tradisi yang arif dan bijaksana, memiliki nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman dalam mereka berinteraksi dengan hutan termasuk dalam memanfaatkannya. Hasil penelitian disimpulkan bahwa konsep kehutanan yang berkelanjutan sudah mereka laksanakan dalam kehidupan kesehariannya, tidak mengeksploitasi hutan karena mereka memanfaatkan sesuai kebutuhan hidupnya. Sebagai saran (rekomendasi) dari penelitian ini dalam rangka mencapai pembangunan kehutanan yang berkelanjutan dan partisipasi Indonesia dalam mengatasi climate change maka regulasi tingkat daerah dan nasional harusnya berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal masyarakat. Kata kunci : kearifan lokal; suku baduy; pembangunan kehutanan berkelanjutan.   ABSTRACT  I ndonesia is bound to carry out its obligation to maintain its forest area as a consequence of having ratified several conventions on climate change. On the other hand, the rise of forest fires will weaken Indonesia's position in the world relations economically and socio-culturally. In September 2019 forest fires simultaneously occurred in several areas in Indonesia. The total area of forest burned is approximately 322 thousand hectares (Source: KLHK). The purpose of this study is to explore information on the local wisdom of the Baduy Dalam Tribe community, using the observation. The main source of life for the Baduy Dalam tribe is utilizing forest areas for farming and gardening. They have wise and wise traditions, have cultural values that guide them in interacting with the forest, including using it. The results of the study concluded that they have implemented the concept of sustainable forestry in their daily lives, not exploiting the forest because they use it according to their needs. As a suggestion (recommendation) from this research in order to achieve sustainable forestry development and Indonesia's participation in overcoming climate change, regional and national level regulations should be based on the values of local wisdom of the community Keywords : local wisdom ; baduy tribe ; coastal ; sustainable forestry development .

Cite

CITATION STYLE

APA

Siombo, M. R., Sinaga, V. S., & Sihotang, K. (2022). KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DARI SUDUT PANDANG HUKUM LINGKUNGAN: STUDI PADA SUKU BADUY, PROVINSI BANTEN. Bina Hukum Lingkungan, 7(1), 94–109. https://doi.org/10.24970/bhl.v7i1.275

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free