Reformasi akuntansi di sektor publik bertujuan untuk meningkatkan kualitas informasi yang diberikan kepada para pembuat keputusan dan stakeholder. Peningkatan kualitas informasi perlu dilakukan untuk mendorong akuntabilitas dan kinerja dalam organisasi sektor publik. Hal ini penting mengingat informasi akuntansi memainkan peran kunci dalam pengambilan keputusan pada organisasi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui “bagaimana informasi akuntansi dimaknai oleh masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Gowa dalam konstruksi akuntabilitas publik”. Studi ini melibatkan metodologi interpretif yang menggunakan cara pandang para nominalis dari paham nominalism yang melihat realitas sosial sebagai sesuatu yang tidak lain adalah label, nama, atau konsep yang digunakan untuk membangun realitas. Para nominalis memandang bahwa sesungguhnya tidak ada sesuatu yang nyata. Nama-nama hanya dianggap sebagai kreasi artifisial yang kegunaannya tergantung pada kesesuaian untuk mendeskripsikan, memberikan arti, dan menegosiasi sesuatu atau dunia luar. Studi ini menemukan bahwa pemerintahan kabupaten Gowa belum melakukan upaya sukarela untuk menyesuaikan model pengelolaan dan pelaporan mereka dengan kebutuhan khas akuntabilitas sektor publik. Penyesuaian semacam ini seharusnya dimulai dari pendefinisian dengan jelas tujuan yang ditugaskan pada pemerintah daerah, sehingga dapat ditemukan indikator untuk mengukur sejauh mana tujuan telah tercapai. Artinya, indikator ini dapat digunakan bersamaan dengan indikator ekonomi dan keuangan yang lebih tradisional sehingga mudah dipahami olah masyarakat.
CITATION STYLE
Damayanti, R. A., Syarifuddin, S., Darmawati, D., & Indrijawati, A. (2018). [RE]KONSTRUKSI AKUNTABILITAS: SEBUAH TINJAUAN AKUNTANSI DAN SISTEM INFORMASI DARI PERSPEKTIF LOKAL. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 17(2), 172–191. https://doi.org/10.24034/j25485024.y2013.v17.i2.158
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.