Dalam salah satu sidang SEAMEO-SPAFA (Southeast Asian Ministers of Education Organization Project of Archaeology and Fine Arts) dikatakan bahwa mengelola sumberdaya budaya adalah seperti mengelola sebuah usaha ekonomi layaknya. Pada awalnya harus mempunyai konsep yang jelas. Tanpa konsep yang jelas, kita tidak dapat menerangkan ruang lingkup pekerjaan. Tanpa proses dan teknik kita tidak dapat mendefinisikan langkah untuk mencapai tujuan yang berkualitas. Kebudayaan yang tidak berkualitas tidak dapat terlihat arah perkembangannya. Dan jika pengelolaannya tanpa indikator kita tidak dapat mencapai standar pekerjaan sehingga keberlanjutannya (sustainability) tidak dapat dipertanggungjawabkan.
CITATION STYLE
Kriswandhono, A. (2013). Tantangan dan Peluang Pengelolaan Cagar Budaya dari Perspektif Arkeologi. Jurnal Konservasi Cagar Budaya, 7(1), 40–59. https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v7i1.106
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.