Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dehidrasi pada Pekerja Tempe di Kelurahan Rajawali Kota Jambi

  • Sari N
  • Mirsiyanto E
N/ACitations
Citations of this article
29Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dehidrasi merupakan kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk. Salah satu pekerjaan yang beresiko mengalami dehidrasi adalah pada perebusan pembuatan tempe dimana menggunakan lingkungan yang cukup panas sehingga banyak mengeluarkan keringat dan mebutuhkan asupan cairan yang lebih. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dehidrasi pada pekerja pengrajin tempe. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah pengrajin tempe. Sampel berjumlah 30 responden. Teknik pengambilan sampel dengan cara total sampling. Analisis data dalam penelitian ini secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ada hubungan konsumsi cairan (0,004) dan beban kerja (0,007) dengan kejadian dehidrasi pada pekerja pengrajin tempe. Tidak ada hubungan berat badan dengan kejadian dehidrasi pada pekerja pengrajin tempe (p=0,875). Diharapkan pemilik usaha pengrajin tempe untuk dapat selalu menyediakan air minum yang cukup bagi pekerjanya saat pekerja membutuhkan sehingga kejadian dehidrasi dan dampaknya dapat diminimalisir. Dehydration is a lack of body fluids because the amount of fluid that comes out is more than the amount of fluid that is entered. One of the jobs that are at risk of dehydration is in boiling the manufacture of tempeh which uses a hot enough environment so that you sweat a lot and require more fluid intake. The research objective was to determine the factors associated with the incidence of dehydration in tempe craftsmen. This research is a descriptive analytic study with a cross sectional approach. The population in this study were all of the tempe craftsmen. The sample is 30 respondents. The sampling technique was total sampling. Data analysis in this study was univariate and bivariate with the chi square test. The results showed a relationship between fluid consumption (0.004) and workload (0.007) with the incidence of dehydration among workers of tempe craftsmen. There is no correlation between body weight and dehydration in tempe craftsmen workers (p = 0.875). It is expected that the tempe craftsman business owners can always provide sufficient drinking water for their workers when they need them so that the incidence of dehydration and its impact can be minimized.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sari, N., & Mirsiyanto, E. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dehidrasi pada Pekerja Tempe di Kelurahan Rajawali Kota Jambi. Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal, 11(2), 43–48. https://doi.org/10.51888/phj.v11i2.26

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free