Indonesia sebagai negara kelautan memiliki garis pantai yang panjang sebesar 95.185 km dengan potensi lahan budidaya udang sebesar 3 juta hektar. Luas tambak udang di indonesia memiliki 300 ribu hektar dan menghasilkan satu ton udang per hektar yang dikelola oleh para nelayan. Namun, ada beberapa faktor yang membuat industri perudangan belum terimplementasi dengan optimal, kurangnya penerapan teknologi terhadap industri udang menjadi salah satu faktor terhambatnya potensi kemajuan dalam industri udang serta beberapa faktor lainnya yang didapat dari media online maupun artikel tentang permasalahan yang ada diindustri udang. Oleh karena itu, guna mengatasi maslalah tersebut dan membangun indonesia yang lebih maju, diperlukan inovasi untuk mengikuti perkembangan zaman salah satunya era industri 4.0 dengan inovasi yang digagas yaitu berupa sarana penunjang untuk industri udang dengan memanfaatkan jaringan internet dan website. Sarana yang digagas merupakan sarana yang berlingkup di industri udang, dimana sarana yang digagas tersebut adalah sebuah website yang mencangkup informasi, e-commerce, forum diskusi dan pengendali alat yang berbasis Internet of Things serta konsep tambak berbasis Internet of Things dan alat-alat berbasis Internet of Things yang saling behubungan dengan web di industri udang. Gagasan ini dapat membantu para stakeholder yang ada diindustri udang dalam mengatasi beberapa masalah yang ada di industri udang.
CITATION STYLE
Rizky, F. J., Hari, R. S., Supendar, H., & Budiawan, I. (2020). Tambak-Ku: Sarana Penunjang Dalam Industri Udang Untuk Mengkuti Pekembangan Era Industri 4.0. Jurnal Infortech, 2(2), 145–152. https://doi.org/10.31294/infortech.v2i2.9047
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.