Perubahan yang terjadi pada Sistem Kesehatan Nasional sejak diberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memberikan dampak terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Salah satu tujuan adanya JKN adalah memberikan layanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya risiko finansial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kepuasan pasien eks ASKES dan non-ASKES terhadap pelayanan puskesmas. Desain penelitian ini adalah kuantitatif, cross-sectional. Populasi adalah pasien eks ASKES dan non-ASKES yang berobat di puskesmas Kota Bandung. Ukuran sampel 90 pasien eks ASKES dan 90 pasien non-ASKES. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling, menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kepuasan pasien diukur menggunakan variabel lima dimensi mutu yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Sebagian besar (72,2%) pasien eks ASKES maupun non-ASKES (80%) menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di puskesmas. Ditinjau dari dimensi mutu, tidak terdapat perbedaan bermakna pada tangible, reliability, responsiveness antara pasien eks ASKES dan non-ASKES. Pada dimensi assurance dan empathy terdapat perbedaan bermakna antara pasien eks ASKES dan non-ASKES, pasien eks ASKES lebih puas dibanding pasien non-ASKES. Mutu pelayanan puskesmas pada masa implementasi Jaminan JKN masih rendah karena sebagian besar pasien eks ASKES dan non-ASKES merasa tidak puas. Ketidakpuasan terbesar terdapat pada dimensi tangible, diikuti oleh reliability, responsiveness, assurance, dan empathy.Katakunci: Jaminan Kesehatan Nasional, kepuasan, puskesmas
CITATION STYLE
Husnati, N. Y., Setiawati, E. P., & Sunjaya, D. (2016). Perbandingan Kepuasan Pasien Eks ASKES dan Non-ASKES di Puskesmas Pada Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional. Jurnal Sistem Kesehatan, 1(3). https://doi.org/10.24198/jsk.v1i3.10361
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.