Analisis kelayakaan penataan Tukad Badung sebagai sarana pariwisata dari aspek lingkungan dan hidrologi

Abstract

Kota Denpasar sebagai ibukota Denpasar dan Propinsi Bali tidak terlepas dari permasalahan yang kompleks. Berbagai masalah lingkungan hidup yang terjadi seperti pencemaran sungai, sampah dan banjir pada beberapa saluran drainase, potensial menyebabkan menurunnya mutu lingkungan. Salah satu fenomena di Kota Denpasar adalah penataan Tukad Badung menjadi sarana wisata pendukung program city tour. Posisi penataan sungai ini sangat strategis berada di tengah-tengah kota. Ketakutan masyarakat adalah mubazirnya penataan karena berkurangnya fungsi dari sungai yaitu banjir dan menurunkan kualitas lingkungan yang ada. Permasalahan tersebut menjadi dasar dalam mengkaji apakah penataan tukad Badung dengan fungsi yang ada didalamnya sudah memenuhi kaedah aspek hidrologi dan lingkungan. Kelayakan penataan Tukad Badung dari aspek hidrologi menggunakan analisis hidrograph satuan Nakayasu dalam menentukan banjir rancangan. Aspek lingkungan mengidentifikasi dampak yang terjadi dan pemantauan serta pengelolaan lingkungannya sedangkan pemilihan alternatif menggunakan metode zero-one. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penataan Tukad Badung layak dilaksanakan untuk debit banjir rancangan Q25 dan untuk mendukung pelaksanaan penataan yang berwawasan lingkungan dan meminimalkan dampak negatif yang timbul, maka perlu dilakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Sedangkan alternatif material konstruksi terbaik untuk penataan sungai/tukad Badung adalah menggunakan precast L shape K 300 dengan kriteria kapasitas, green construction, biaya dan metode pelaksanaan.