Artikel ini membahas tentang jejak-jejak dakwah dalam konteks konversi agama di nusantara abad XV, XVI dan XVII. Ia dianggap salah satu bentuk rivalitas antar-agama di nusantara yang lembut. Jutaan manusia di nusantara beralih ke agama Islam tanpa perang, tanpa merusak bangunan candi dan tradisi yang ada. Ini menarik dikaji, ternyata pola dakwah yang dilakukan para ulama terdahulu dengan pendekatan kebudayaan dianggap pola yang ideal. Kebudayaan merupakan ruang lapang untuk dialog antar-umat beragama. Wali Songo dan ulama nusantara terdahulu, telah membuktikan bahwa rivalitas beragama itu tidak harus saling membenci dan merendah yang lain.
CITATION STYLE
Amrun, J., & Khairiyah, K. (2020). Jejak-Jejak Dakwah Budaya: Konversi Agama Massal di Asia Tenggara abad XV-XVII. Idarotuna, 2(2). https://doi.org/10.24014/idarotuna.v2i2.9554
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.