Berdasarkan hasil data PISA tahun 2018 literasi sains siswa Indonesia menduduki peringkat ke-70 dengan jumlah negara peserta sebanyak 79 dengan skor rata-rata literasi sains siswa Indonesia 396. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa di Indonesia masih di bawah rata-rata standar PISA, hal tersebut dapat menjadi salah satu gambaran bahwa kualitas pembelajaran sains di Indonesia perlu dibenahi. Collaborative learning merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam mengungkapkan gagasan untuk memecahkan suatu permasalahan secara kelompok. Kegiatan dalam tahap collaborative learning berupa identifikasi masalah hingga penarikan kesimpulan yang dilakukan dengan melakukan suatu pengamatan tersebut sesuai dengan kegiatan literasi sains. Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan LKS berbasis collaborative learning pada materi daur ulang limbah untuk melatih literasi sains siswa kelas X SMA yang layak secara teoritis. Penelitian ini menggunakan pengembangan 4D yang dibatasi hanya pada tahap pendefinisian, perecanaan, dan pengembangan. Uji coba terbatas dilakukan ke 40 siswa kelas X SMAN 2 Sidoarjo. Hasil uji kelayakan secara teoritis ditentukan berdasarkan hasil skor validasi. Berdasarkan analisis validitas didapatkan modus skor seluruh komponen sebesar 4.00 dengan kategori valid. Berdasarkan data yang didapatkan, disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan termasuk dalam kategori layak secara teoritis dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Kata Kunci: keterampilan literasi sains, pembelajaran kolaboratif, teoritis, empiris.
CITATION STYLE
Rahman, S., & Rachmadiarti, F. (2020). Kelayakan Teoritis Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Collaborative Learning Materi Daur Ulang Limbah untuk Melatihkan Literasi Sains Siswa Kelas X SMA. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu), 10(1), 177–184. https://doi.org/10.26740/bioedu.v10n1.p177-184
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.