Lahan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman karet semakin terbatas sehingga banyak petani dan perusahaan mencari lahan pengembangan karet di daerah non tradisional seperti lahan pada elevasi > 500 m di atas permukaan laut (mdpl). Penelitian dilakukan di Muara Enim pada elevasi 760 mdpl. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi pertumbuhan dan produksi beberapa klon karet pada elevasi tinggi. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan klon sebagai perlakuan dan diulang empat kali. Klon yang diuji adalah PB 260, RRIC 100, BPM 24, GT 1 dan IRR 39. Hasil penelitian menunjukkan, tanaman karet pada elevasi tinggi dengan perawatan sesuai anjuran akan mampu matang sadap pada umur 5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan klon karet paling cepat pada elevasi tinggi 760 mdpl secara berurutan adalah IRR 39, RRIC 100, PB260, BPM 24 dan GT 1. Produksi paling tinggi (g/p/s) pada elevasi tinggi 760 mdpl secara berurutan adalah PB 260, RRIC 100, BPM 24, GT 1 dan yang paling rendah klon IRR 39.Kata kunci: adaptabilitas, tanaman karet, elevasi tinggi
CITATION STYLE
Saputra, J., Wijaya, T., Ardika, R., & Stevanus, C. T. (2017). Pengujian Adaptabilitas Beberapa Klon Karet Pada Elevasi Tinggi. Jurnal Penelitian Karet, 1(1). https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v1i1.281
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.