NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SYAIR SENI MEUSIFEUT UNTUK GENERASI MILENIAL

  • Gani S
  • Zulfahmi Z
N/ACitations
Citations of this article
23Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The art of meusifeut is one of the local wisdoms of the Acehnese people in singing Acehnese poetry combined with distinctive movements. Meusifeut art is also one of Aceh's cultural heritage which contains Islamic characteristics in it and is currently starting to fade. The art of meusifeut is usually played by teenage boys where there is a sheikh who reads a verse and is followed by certain movements by the members. The verses recited in the art of meusifeut contain various values and deep meanings. This research was conducted to determine the value of Islamic education contained in the meusifeut verse. This study uses a qualitative method. Qualitative methods are carried out by collecting information by determining objects and topics, observation, determining informants, interviews, collecting data to analyzing data related to the art of Meusifeut. The research location is in Gampong Baet Mesjid, Sukamakmur District, Aceh Besar District. The focus of the study in this research is to find the value of Islamic education in Meusifeut's art poetry.Keywords: value, education, poetry, meusifeut, millennial. AbstrakSeni meusifeut merupakan merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Aceh dalam melantunkan syair-syair Aceh yang dipadukan dengan gerakan-gerakan yang khas. Seni meusifeut juga salah satu peninggalan kebudayaan Aceh yang mengandung ciri khas keislaman di dalamnya dan saat ini mulai memudar. Seni meusifeut biasanya dimainkan oleh kalangan remaja laki-laki dimana terdapat seorang syeh yang membacakan syair dan diikuti dengan gerakan-gerakan tertentu oleh anggotanya. Syair yang dibacakan dalam seni meusifeut mengandung berbagai macam nilai dan makna mendalam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam syair meusifeut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan  dengan cara mengumpulkan informasi dengan penentuan objek dan topik, observasi, penentuan informan, wawancara, pengambilan data hingga analisis data yang terkait dengan dengan syait seni meusifeut. Lokasi penelitian di Desa Baet Mesjid Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar. Fukos kajian dalam penelitian ini adalah menemukan nilai pendidikan Islam dalam syair seni meusifeut.  Kata Kunci: nilai, pendidikan,syair, meusifeut, milenial.Authors: Saifuddin A Gani : Institut Seni Budaya Indonesia AcehZulfahmi : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Afrizal. (2020). “Seni Meusifeut”. Hasil Dokumentasi: 12 Agustus 2020, Desa Baet Mesjid.Akhwat, Keren. (2013). Sesungguhnya Allah SWT Indah dan Menyukai Keindahan. http://diah-prameswari.blogspot.com/2013/10/ (diakses tanggal 27 Maret 2021).Azis, A. C. K., Sugito, M. P., & Mesra, M. S. (2021). Pengajaran Micro Teaching. Bandung: Media Sains Indonesia.Harun, Mohd. (2012). Pengantar  Sastra  Aceh. Bandung:  Citapustaka  Media  Perintis.Ismail, Azman. (2009). Islam dan Budaya Aceh. Banda Aceh: Ar-Raniry Press.Muhammad, Rusjdi Ali. (2004). Aceh Antara Adat dan Syariat. Banda Aceh: Ar-Raniry Press.

Cite

CITATION STYLE

APA

Gani, S. A., & Zulfahmi, Z. (2021). NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SYAIR SENI MEUSIFEUT UNTUK GENERASI MILENIAL. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(1), 06. https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.24091

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free