Anemia dalam kehamilan merupakan faktor risiko untuk Bayi Berat Lahir Rendah atau BBLR(<2500 g). BBLR salah satu penyebab kematian perinatal dan neonatal dan berpengaruh padagangguan perkembangan dan penurunan fungsi intelektual. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan BBLR. Desain penelitian analitikobservasional dengan pendekatan kasus control, yang dilakukan di Rumah Sakit Dr MoehammadHoesin Palembang. Sampel 60 pasien dibagi menjadi 2 kelompok, 30 pasien dari Berat LahirRendah (BBLR) dan 30 penderita Berat Lahir Normal. Subyek dipilih berdasarkan consecutivesampling. Analisis data menggunakan uji chi square dengan tingkat signifikansi 5%.Hasil diperoleh bahwa wanita yang menderita anemia (Hb <11 g / dl) 33,33%, sedangkan bayidengan berat lahir rendah sebesar 50%. Berdasarkan uji statistik dengan chi square (X ²), adahubungan yang signifikan antara anemia pada kehamilan dengan berat badan lahir rendah (p =0,001), pengiriman BBLR risiko meningkat secara signifikan dengan tingkat keparahan anemia(OR = 6.810 untuk wanita dengan anemia ringan-sedang dan OR = 9.286 untuk wanita dengananemia berat. Ada hubungan yang signifikan antara anemia pada kehamilan dengan berat badanlahir rendah. Ditemukan bahwa anemia pada kehamilan dapat meningkatkan risiko kejadianBBLR.
CITATION STYLE
Muhammad, S., Ridwan, H., & Lubis, F. Z. (2012). Hubungan Anemia pada Kehamilan dengan Angka Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RS Moehammad Hoesin Palembang. Syifa’ MEDIKA: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 2(2). https://doi.org/10.32502/sm.v2i2.1438
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.