ABSTRAK Sejarah merupakan bukti proses perjalanan yang telah dilalui oleh manusia, demikian juga dengan sejarah kota Malang yang memiliki liku perjalanan yang cukup panjang sampai dengan sosoknya yang bisa hadir saat ini. Perubahan masa, era politik dan gejolak masyarakat di dalamnya terekam dalam guratan pena sejarah maupun kreasi artefak yang hadir sebagai saksi. Ketidak-pedulian terhadap objek-saksi sejarah merupakan salah satu upaya penghapusan rekam jejak suatu peradaban. Dengan demikian, melalui pengenalan lebih dalam mengenai identitas dan sejarah perjalanan kota Malang lewat bangunan sebagai bukti sejarah, perlu dilakukan agar citra Kota Malang bisa digali dan dimunculkan kembali sesuai dengan identitasnya. Beragkat dari identifikasi sejarah kawasan melalui kajian deskriptif-historis, kemudian diikuti dengan mengidentifikasi building form berdasarkan karakter kawasan, diharapkan karakter bangunan sebagai salah satu identitas kota agar dapat terjaga serta arah pengembangan kota selanjutnya dapat lebih disinergikan dengan pondasi sejarah yang sudah berdiri kokoh.Kata kunci: pelestarian, sejarah, bangunan kolonial ABSTRACT Human civilization had been through along with the evidence of history. The city of Malang has its own history which been proved by its buildings as the eyewitnesses. As a part of Indonesian History, Malang contributed to colonialism era in which colored this nation efforts during the independence through its buildings which became the evidence of what happened. The existence of these buildings were important for the record of history, not just political stories but also how did people acted in it. Ignorance of these could erase the history of Malang, in which could stop the transfer information about what did Malang. In this case identified and re-constructed history of Malang is needed to re-built its identity. Through this agenda by historical-description hoped Malang Identity could be found and the building form could re-arranged through its character. If this action done, development of Malang city would be synergy with its own history and identity.Keywords: conservation, history, colonialism
CITATION STYLE
Ridjal, A. M., Antariksa, A., … Santoso, J. T. (2016). Building Form berdasarkan Sejarah Kawasan Bangunan pada Jalan Basuki Rahmat Malang. Review of Urbanism and Architectural Studies, 14(2), 34–46. https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2016.014.02.4
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.