Kurang maksimalnya produksi kedelai disebabkan oleh menurunnya kualitas tanah yang disebabkan penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus. Oleh karena itu perlu adanya usaha perbaikan dengan cara penggunaan pupuk organik. Penelitian ini dilaksanakan di lahan desa seren, desa jatipandak, kecamatan sambeng, kabupaten lamongan, jawa timur dengan ketinggian tempat ± 80 meter dpl. Penelitian dari bulan Februari sampai mei 2020, menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 Faktor perlakuan. Faktor pertama adalah macam pupuk kandang (pupuk kandang sapi, pupuk kandang ayam dan pupuk kandang bebek) dan faktor kedua yaitu metode pemberian biourin sapi yaitu (Semprot dan Siram). Perubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah brangkasan tanaman, berat kering brangkasan tanaman, berat 1000 biji perpetak, berat biji perpetak, dan berat biji kedelai per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi pada perlakuan macam pupuk kandang dan metode pemberian biourin pada parameter tinggi tanaman umur 35, 42, 49 hst. Jumlah daun 35, 42, 49, berat 1000 biji, berat biji per petak dan berat kedelai per hektar. Sedangkan pada berat basah brangkasan tanaman dan berat kering brangkasan tanaman perbedaan nyata antara perlakuan macam pupuk kandang dan metode pemberian biourin.
CITATION STYLE
Halim, A., Anam, C., & Istiqomah, I. (2020). Pengaruh Macam Pupuk Kandang dan Metode Pemberian Biourin Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.). AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian, 4(1), 35–47. https://doi.org/10.52166/agroteknologi.v4i1.2119
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.