Hemodialisa merupakan terapi pengganti ginjal bagi pasien dengan diagnosa medis gagal ginjal kronik, utamanya pada stadium akhir. Terapi ini dilakukan sepanjang hidup sehingga pasien rentan mengalami ketidakseimbangan masalah baik fisik, psikologis, sosial maupun spiritual. Lamanya terapi hemodialisa memberikan respon yang berbeda – beda pada setiap pasien. Timbulnya perasaan kesepian akibat kurangnya support keluarga, kekhawatiran yang berlebihan terhadap komplikasi, bahkan ansietas dan stress terhadap ancaman kematian. Apabila tingkat spiritual pasien rendah, maka pasien tidak akan mendapatkan tujuan hidup dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama hemodialisa dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien yang menjalani terapi hemodialisa. Desain penelitian ini cross sectional yang melibatkan 62 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis statistic menggunakan uji spearman rank menunjukkan bahwa ada hubungan lama hemodialisa dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien yang menjalani terapi hemodialisa (p= 0.000).
CITATION STYLE
Sulistyaningrum, D. P., I’ien Noer’aini, & Naylul Izza. (2024). HUBUNGAN LAMA HEMODIALISA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA. JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA, 6(1), 38–43. https://doi.org/10.55606/jufdikes.v6i1.911
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.