Salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut adalah anemia. Berdasarkan data Riskedas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32%, hal ini berarti sekitar 3-4 dari 10 anak remaja di Indonesia menderita anemia. Hasil studi pendahuluan pada wilayah kerja puskesmas salimbatu SMPN 1 Tanjung palas tengah merupakan sekolah dengan prevalensi anemia pada remaja putri yaitu 20,24 % yang diambil pada saat pelaksanaan program pemberian TTD yang dilakukan dinas kesehatan Kabupaten Bulungan tahun 2022 melalui Puskesmas Salimbatu kepada 84 siswi SMPN 1 Tanjung Palas Tengah. Tujuan penelitian mengetahui hubungan siklus menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP Negeri 1 Tanjung Palas Tengah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain analitik Cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 68 orang responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan chi square. Terdapat 65 orang remaja putri (95,6%) mengalami siklus menstruasi normal, 3 orang (4,4%) mengalami pola menstruasi normal, 57 orang (83,8%) tidak anemia, dan 11 orang (16,2%) mengalami anemia. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa nilai p-value= 0,436 > 0,05. Tidak ada hubungan antara siklus menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP Negeri 1 Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan.
CITATION STYLE
Sriwani, F., Noorma, N., & Setyawati, E. (2023). HUBUNGAN SIKLUS MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 1 TANJUNG PALAS TENGAH. SAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi Dan Kesehatan, 2(4), 534–542. https://doi.org/10.55681/saintekes.v2i4.209
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.