Kota Semarang memiliki potensi perikanan di sektor perikanan laut, air tawar, dan budidaya. Ikan belanak (Mugil cephalus) menjadi salah satu komoditas hasil tangkapan terbanyak di TPI Tambak Lorok dengan kapal berukuran <5 GT. Nelayan menggunakan Gill Net atau jaring insang untuk menangkap ikan belanak. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hasil tangkapan ikan belanak (Mugilcephalus) di perairan Pelabuhan Perikanan Tambak Lorok, menganalisis klorofil-a di perairan Pelabuhan Perikanan Tambak Lorok, dan menganalisis hubungan hasil tangkapan ikan belanak (Mugil cephalus) dengan klorofil-a di perairan Tambak Lorok. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan survei. Penelitian mengambil data primer dengan wawancara nelayan sekitar. Kemudian data sekunder yaitu data citra satelit Landsat-8 melalui web USGS Earth Explorer. Hasil tangkapan rata-rata pertahun terbanyak yaitu tahun 2021 dengan nilai 924 kg dan yang terendah pada tahun 2018 dengan nilai 216 kg. Rata-rata konsentrasi klorofil-a selama 5 tahun di daerah Tambak Lorok sebesar 1,54 mg/m³. Hubungan hasil tangkapan ikan belanak dengan klorofil-a tidak berpengaruh langsung, dihasilkan nilai koefisiesn korelasi sebesar -0,10 dan nilai koefisiesn determinasi sebesar 0,009 berarti hubungan hasil tangkapan ikan belanak dengan klorofil-a hanya sebesar 0,9%.
CITATION STYLE
Ramdhan, G., Ernaningsih, D., & Limbong, M. (2023). Hubungan Klorofil-a Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Belanak (Mugil cephalus) di Pelabuhan Perikanan Tambak Lorok, Kota Semarang. Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 8(2), 29–42. https://doi.org/10.53676/jism.v8i2.167
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.