Kota Malang memiliki pola pertumbuhan ekonomi yang unik, dimana sektor ekonominya sebagian besar disokong oleh industri kecil dan mikro, dengan pola yang demikian melihat keberlanjutan ekonomi pada kampung industri akan lebih mudah dilakukan. Pembangunan berkelanjutan merupakan sebuah konsep yang mencakup tujuan sosial, lingkungan dan ekonomi di dalamnya akan tetapi penilaian keberlanjutan belum terbentuk secara utuh, terutama ketika membahas tentang tiga pilar keberlanjutan, belum ada yang indikor yang baku dalam mengukur tingkat keberlanjutan pada suatu wilayah, terutama yang terkait dengan pilar keberlanjutan ekonomi. Penelitian berfokus pada mengidentifikasi tingkat keberlanjutan tujuh kampung industri di Kota Malang dengan melihat Indikator-indikator produksi berkelanjutan (sustainable production indicators) lalu kemudian dievaluasi dengan menggunakan analisis logika fuzzy untuk mengetahui tingkat keberlanjutan masing-masing kampung industri. Hasil yang diperoleh berupa tingkat keberlanjutan dimana kampung industri sanitair dan kampung industri tempe kedelai dan keripik tempe memiliki tingkat keberlanjutan Medium high sustainability sedangkan kampung industri gerabah, kampung industri rotan, kampung industri marning jagung, kampung industri keramik dan kampung industri mebel memiliki tingkat keberlanjutan Medium sustainability.
CITATION STYLE
Sri Hardini, A. A., Wijaya, I. N. S., & Setyono, D. A. (2022). PENILAIAN TINGKAT KEBERLANJUTAN EKONOMI KAMPUNG INDUSTRI DI KOTA MALANG DENGAN PENDEKATAN LOGIKA FUZZY. Tata Kota Dan Daerah, 14(1), 9–20. https://doi.org/10.21776/ub.takoda.2022.014.01.2
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.