TRADISI NGEREBEG PADA ERA MODERN DI DESA TEGALLALANG KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR

  • Ida Ayu Gede Purnayatti Mandhara
  • Ni Nengah Selasih
  • I Putu Agus Aryatnaya Giri
N/ACitations
Citations of this article
5Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Bali dengan segudang tradisi dan kebudayaan yang diwariskan secara turuntemurun. Perkembangan desa maupun kawasan akan berpengaruh terhadap kelestarian dan kebudayaan tersebut. Sebagai contoh adalah Tradisi Ngerebeg yang ada di Desa Tegallalang. Keunikan yang ada pada tradisi ini adalah peserta yang mengikuti Tradisi Ngerebeg diwajibkan untuk mewarnai tubuhnya dengan cat warna warni, hal tersebut yang membedakan tradisi ini dengan tradisi yang lainnya. Adapun masalah yang akan dibahas antara lain (1) Bagaimanakah pelaksanaan Tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar pada era modern (2) Bagaimanakah implikasi Tradisi Ngerebeg dalam menerapkan ajaran Tri Hita Karana di Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar pada era modern (3) Nilai-nilai apa sajakah yang terdapat pada Tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Teori yang digunakan untuk menganalisis masalah adalah teori religi dari Koentjaraningrat, teori fungsional struktural dari Talcott Parsons, teori nilai dari Tarigan. Metode yang dipergunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi, teknik pencatatan dokumen. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, penyimpulan dan verifikasi. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian: Pelaksanaan Tradisi Ngerebeg masih tetap dilaksanakan sampai saat ini dikarenakan adanya sejarah, adanya Tradisi Ngerebeg berawal dari dibangunnya Pura Duur Bingin  oleh Tjokorda Made pada saat perang dengan kerajaan Dalem Sukawati. Diempon oleh 11 KK, pada saat itu sedang ada upacara di Pura Duur Bingin dan warga nunas ica kepada wong samar untuk dibantu pekerjaannya, hingga sekarang diadakannlah Tradisi Ngerebeg tersebut untuk menghormati wong samar. Tradisi Ngerebeg tetap dilaksanakan dengan tujuan untuk menetralisir lingkungan yang ada di Desa Tegallalang. Adapun rangkaian dari tradisi Ngerebeg diawali dengan tahap persiapan dan dilanjutkan dengan puncak acara tradisi ngerebeg. Implikasi dari Tradisi Ngerebeg yaitu untuk menjalin hubungan harmonis dengan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menjalin hubungan harmonis dengan alam lingkungan di Desa Tegallalang, untuk menjalin hubungan harmonis dengan sesama masyarakat Desa Tegallalang. Nilai yang terkandung dalam Tradisi Ngerebeg yaitu nilai hedonik, nilai artistik dan estetik, nilai etis, moral dan religius, nilai cultural/budaya, nilai praktis.   Kata kunci: Tradisi Ngerebeg, Era Modern

Cite

CITATION STYLE

APA

Ida Ayu Gede Purnayatti Mandhara, Ni Nengah Selasih, & I Putu Agus Aryatnaya Giri. (2023). TRADISI NGEREBEG PADA ERA MODERN DI DESA TEGALLALANG KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR. Upadhyaya : Jurnal Penelitian Pendidikan Agama, 4(1), 55–61. https://doi.org/10.25078/up.v4i1.1683

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free