Indonesia merupakan kontributor pencemaran limbah plastik terbesar kedua duniabagi samudra yang didominasi oleh plastik stirofoam sehingga perlu dilakukanpengolahan terhadap limbah stirofoam. Sementara itu, terdapat kebutuhan terhadapkit model molekul 3D berbahan plastik dengan harga terjangkau. Penelitian inibertujuan mengetahui cara pengolahan limbah stirofoam menjadi kit modelmolekul 3D dan pengaruhnya terhadap penurunan pencemaran lingkungan sertaimplementasinya pada industri rumahan masyarakat. Berdasarkan kajian pustakadan eksperimen, stirofoam dapat didaur ulang menggunakan aseton menjadi plastiksebagai bahan pembentuk kit ini. Berdasarkan survei pasar, produk ini memilikipotensi pasar yang tinggi. Proses produksinya melibatkan masyarakat tunakarya dan pemulung. Sebanyak 37,5 kg stirofoam dapat diolah menjadi 75 kit dengan estimasi pekerja lima orang untuk sekali produksi dengan BEP sebesar 71 kit(jangka waktu 1 bulan). Laba bersih yang diperoleh sebesar Rp2.437.250,00 perbulan. Setiap tahun penjualan produk ini ditingkatkan sebesar 10%. Usaha inidinyatakan layak dengan NPV Rp956.299,30 dan IRR 13,03%.
CITATION STYLE
Hanifah, F. N., Widianingtyas, H. N., Kartini, I., & Kartika, T. (2023). PENGOLAHAN LIMBAH STIROFOAM MENJADI MODEL MOLEKUL 3D SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF MASYARAKAT. Envirous, 2(2), 49–55. https://doi.org/10.33005/envirous.v2i2.109
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.