Latar Belakang : Pada industri pengolahan kayu di Indonesia 10-13% debu kayu hasil industri berpotensi menyebabkan gangguan pernafasan seperti ISPA. Setiap tahunnya terjadi 160 kasus gangguan pernapasan pada pekerja industri pengolahan kayu. Masker menjadi salah satu APD yang berfungsi mengurangi debu kayu yang masuk kedalam paru-paru. Berdasarkan hasil observasi sebagian besar pekerja industri pengolahan kayu UD. Trans Jaya di Kecamatan Wadaslintang tidak menggunakan APD masker saat bekerja sebanyak 80% dari 38 pekerja. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan penggunan APD masker terhadap risiko gangguan pernafasan ISPA pada pekerja industri pengolahan kayu di Wadaslintang. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan studi pendekatan cross sectional, dengan sampel berjumlah 38 orang yang diambil mengggunakan teknik total sampling. Hasil Penelitian : Hasil penelitian me nunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi penggunaan APD masker terhadap risiko gangguan pernafasan ISPA dengan uji Chi-Square p 0,025. Kesimpulan : Kesimpulan yang diperoleh yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan frekuensi penggunaan APD masker terhadap risiko gangguan pernafasan ISPA pada pekerja industri pengolahan kayu di Wadaslintang. Rekomendasi : Pemilik industri pengolahan kayu diharapkan dapat menyediakan APD masker, serta adanya kesadaran mengenai pentingnya menggunakan APD masker saat bekerja bagi pekerja. Kata Kunci : Industri Kayu, APD Masker, ISPA.
CITATION STYLE
Sarwono, S., Yudyastanti, P., & Marsito, M. (2021). HUBUNGAN PENGGUNAAN APD MASKER TERHADAP RISIKO GANGGUAN PERNAFASAN ISPA PADA PEKERJA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI WADASLINTANG. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 17(2), 141. https://doi.org/10.26753/jikk.v17i2.659
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.