Diperkirakan sebanyak 2-4% dari total populasi paruh baya menderita apnea tidur, dengan kecenderungan pada pria dibandingkan dengan wanita. Efek jangka panjang Obstructive Sleep Apnea (OSA) antara lain gangguan fungsi kognitif, resistensi insulin, penyakit kardiovaskular, dan depresi. Penelitian mengenai hubungan antara vitamin D dan keparahan OSA telah menjadi perhatian penting karena kekurangan vitamin D juga menjadi masalah medis yang umum di seluruh dunia, dan prevalensinya meningkat seiring dengan obesitas, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, paparan sinar matahari yang terbatas, dan penuaan. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengetahui hubungan antara OSA dan dengan adanya defisiensi Vitamin D. Sumber pustaka yang digunakan dalam studi literatur ini melibatkan 17 pustaka yang berasal dari 1 jurnal nasional dan 16 jurnal internasional. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara defisiensi vitamin D dan OSA yang disebabkan oleh mekanisme patogenetik yang kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa faktor perancu. Pasien dengan OSA yang parah secara umum berkaitan dengan kekurangan vitamin D.
CITATION STYLE
Algifary, D. F. (2020). Obstructive Sleep Apnea (OSA) dan Hubungannya dengan Defisiensi Vitamin D. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 916–921. https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.432
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.