Latar Belakang: Kejadian klithih yang dilakukan remaja sangat meresahkan masyarakat Yogyakarta. Perilaku merusak fasilitas umum, tawuran antar pelajar, penganiayaan teman, pencurian sepeda motor, membawa senjata tajam ke sekolah bahkan tindak asusila banyak terjadi akhir-akhir ini. Hal ini memerlukan kepedulian orang tua atau keluarga dalam mengimplementasikan 8 fungsi keluarga.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan implementasi 8 fungsi keluarga dengan sikap Siswa SMA Budi Luhur Yogyakarta terhadap perilaku kenakalan remaja (klithih) di Yogyakarta.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan sampel dengan total sampling, jumlah sampel 39 responden. Instumen penelitian adalah kuesioner. Analisis bivariat penelitian ini menggunakan uji kendall tau dengan α = 0,05Hasil: Sebagian besar (97,4%) siswa SMA Budi Luhur Yogyakarta termasuk dalam kategori remaja akhir berumur 17-25 tahun, sebagian besar (89,7%) berjenis kelamin laki-laki, mayoritas (28,2%) sedang menempuh kelas XI, (64,1%) menempuh jurusan IPS, (66,7%) orang tua siswa bekerja, (69,2%)keluarga siswa telah mengimplementasi fungsi keluarga dengan baik,(59%) sikap siswa negatif (mendukung) kenakalan remaja (klithih), (82,1%) siswa SMA Budi Luhur Yogyakarta tidak pernah mengikuti genk dan (69,2%) tidak pernah terlibat dalam tawuran.Kesimpulan: Secara statistik terdapat hubungan implementasi 8 fungsi keluarga dengan sikap siswa terhadap kenakalan remaja (klithih) di Yogyakarta dengan p-value 0,042.Kata Kunci: Implementasi, Keluarga, Sikap, Kenakalan, Remaja
CITATION STYLE
Devi, L. N., Soekardi, R., & Kurniasih, D. E. (2019). HUBUNGAN IMPLEMENTASI 8 FUNGSI KELUARGA DENGAN SIKAP SISWA SMA BUDI LUHUR YOGYAKARTA TERHADAP PERILAKU KENAKALAN REMAJA (KLITHIH) DI YOGYAKARTA TAHUN 2019. Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan, 14(2), 135. https://doi.org/10.35842/mr.v14i2.249
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.