Cabai merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Akan tetapi, produksi cabai sering terhambat oleh adanya penyakit salah satunya adalah antraknosa. Pengendalian yang umum dilakukan untuk mengendalikan penyakit antraknosa adalah dengan fungisida sintetik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengendalian antraknosa secara ramah lingkungan. Kegiatan ini dilakukan di Desa Cilayung yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Jatinangor yang memiliki potensi pertanian cukup tinggi. Tujuan kegiatan ini untuk mensosialisasikan pengendalian ramah lingkungan dan menerapkan salah satu cara pengendalian tersebut dengan menggunakan khamir. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini diantaranya survei lokasi, sosialisasi, wawancara, penyuluhan, dan pelatihan. Hasil kegiatan yang sudah dilakukan adalah (1) penyuluhan tentang penyebab penyakit tanaman secara umum dan penyakit antraknosa pada cabai, dampak negatif pestisida sintetik yang berlebihan, dan pengendalian ramah lingkungan, (2) pelatihan penggunaan mikrob antagonis berupa khamir Rhodotorula minuta, (3) hasil survei dan wawancara mendapatkan informasi mengenai pengetahuan dan pemahaman petani dan ibu-ibu PKK tentang cara pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Setelah mengikuti kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan daya tarik petani dan ibu-ibu PKK untuk melakukan pengendalian OPT dengan ramah lingkungan.
CITATION STYLE
Hartati, S., Yulia, E., & Djaya, L. (2018). SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGENDALIAN ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN KHAMIR SEBAGAI KOMPONEN PENGENDALIAN RAMAH LINGKUNGAN. Dharmakarya, 7(2). https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v7i2.19722
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.