Situs Megalitikum Gunung Padang terletak di Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur. Situs yang berasal dari zaman prasejarah ini memiliki banyak serakan batu berpola dan tersusun dalam lima teras berundak. Situs ini bernilai penting sebagai warisan sejarah dan budaya bangsa Indonesia. Studi ini bertujuan untuk ikut berpastisipasi mengabadikan benda-benda peninggalan prassejarah tersebut dalam karya seni fotografi bergenre “story”. Genre fotografi story adalah genre yang memfokuskan pada visualisasi sisi humanis untuk menghadirkan interaksi manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Dengan menggunakan metode kombinasi, studi ini menggunakan pendekatan semiotika komunikasi visual yang menekankan pada pembacaan dan pemahaman terhadap tanda-tanda visual di dalam teknik fotografi, khususnya pada unsur fokus dan ruang tajam di dalam teknik pengambilan gambar. Hasil survey secara kuantitatif dalam studi ini menunjukkan masih rendahnya pandangan tentang daya tarik kehidupan manusia di area situs prasejarah yang dapat dijadikan objek fotografi. Sedangkan analisis hasil data secara kualitatif dari karya foto dalam studi ini mampu merepresentasikan adanya interaksi manusia dengan alam dan lingkungannya, sehingga membangun persepsi visual tentang manusia sebagai makhluk sosial budaya. Keberadaan situs prasejarah dalam karya fotografi ini juga menghasilkan visualisasi perilaku menusia yang mencoba merasakan kedekatannya dengan peradaban di masa lalu. Studi tentang genre fotografi story dalam latar prasejarah ini menunjukkan bahwa karya fotografi dapat membawa pesan budaya. Penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam memenuhi tuntutan perkembangan teknologi yang semakin kompetitif di bidang fotografi maupun desain komunikasi visual. The Gunung Padang Megalithic Site is located in Karyamukti Village, Cianjur Regency. Patterned stones arranged on five terraces have been discovered at the site, dating back to prehistoric times. This site is a valuable historical and cultural heritage of the Indonesian people. This study aims to participate in preserving historical relics through “story” genre photography. Story photography genre focuses on visualizing the humanistic side to present human interaction with surrounding natural environment. Through combination method, this study uses semiotic approach to visual communication that emphasizes reading and understanding of visual signs in photographic techniques, especially on the elements of focus and depth of field in photography techniques. Quantitative survey result in this study shows a shallow understanding of the appeal of human life in prehistoric sites as photographic objects. Meanwhile, the qualitative analysis of the data from the photographs in this study can represent the existence of human interaction with nature and the environment, thus building a visual perception of humans as social and cultural beings. The existence of prehistoric sites in this photographic work also results in visualization of human behavior that attempts to feel its closeness to ancient civilization. The study of the story genre photography in prehistoric setting shows that photography can carry cultural messages. This research can also be used as a reference in meeting the demands of increasingly competitive technological developments in the field of photography and visual communication design.
CITATION STYLE
Wardani, W. G. W., Wulandari, W., Destiadi, R., & Syahid, S. (2019). REPRESENTASI INTERAKSI MANUSIA DALAM GENRE FOTOGRAFI “STORY” SITUS MEGALITIKUM GUNUNG PADANG. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 3(1), 148. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v3i1.3451
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.