HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN, PENGELOLAAN AIR MINUM DAN RUMAH SEHAT DENGAN KEJADIAN HEPATITIS DI INDONESIA

  • H P
  • Azhar K
  • Pradono J
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
170Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRACT Hepatitis is still a health problem in Indonesia and several efforts has been implemented to control it, such as the implementation of Community Led Total Sanitation (CLTS). The aim of this analysis was to identify the association between environment condition and sanitary behaviour with the occurrence of hepatitis in Indonesia.  Data analysis using the 2013 Riskesdas data. A logistic regression analysis was chosen to elicit the relationship between sanitary behaviors and environment factors with the prevalence of hepatitis. The analyses revealed that most of respondents behaved unsanitary (97.5%). The affected respondents were those who had unsanitary behaviors (3.3%). Of the five sanitary behaviors, the most dominant behavior associated with hepatitis was hand washing with soap (Adjusted OR=1.77) and water management (Adjusted OR=1.29). Other factors are healthy homes (Adjusted OR=2.64), economic status (Adjusted OR=1.45) and living in rural area (Adjusted OR=1.39) had significant associated with hepatitis. It could be concluded handwashing and water management are the essential factors of hepatitis. It is suggested to pay more attention to behavior aspect and environmental health in order to control hepatitis, such as handwashing and proper drinking water management, provision of sanitation facilities and healthy homes especially for the rural poor by involving related sectors and community participation. Keywords: Hepatitis, unsanitary behavior, handwashing, drinking water, healthy home   ABSTRAK Hepatitis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Beberapa upaya pengendalian hepatitis telah dilakukan di antaranya melalui program lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), akan tetapi belum mendapatkan hasil yang optimal. Tujuan analisis ini untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan dan perilaku saniter terhadap kejadian hepatitis di Indonesia. Analisis data menggunakan data Riskesdas 2013. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi logistik untuk melihat hubungan antara perilaku saniter dan faktor lingkungan dengan prevalensi hepatitis. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih berperilaku kurang saniter (97,5%). Mayoritas responden yang terkena hepatitis memiliki perilaku tidak saniter (3,3%). Dari lima perilaku saniter, perilaku yang paling dominan berhubungan dengan penyakit hepatitis adalah cuci tangan pakai sabun (OR=1,77) dan pengelolaan air (OR=1,29). Faktor lain yang memiliki hubungan dengan penyakit hepatitis adalah rumah sehat (OR=2,64), status ekonomi (OR=1,45) dan lokasi tempat tinggal (OR=1,39). Dapat disimpulkan bahwa perilaku cuci tangan dan pengelolaan air merupakan faktor penting terhadap penyakit hepatitis. Disarankan agar dalam upaya pengendalian hepatitis perlu memperhatikan aspek perilaku dan kesehatan lingkungan yaitu perilaku cuci tangan dan pengelolaan air minum secara baik dan benar, penyediaan fasilitas sanitasi dan rumah sehat terutama untuk penduduk miskin di perdesaan dengan melibatkan sektor terkait dan partisipasi masyarakat. Kata kunci: Hepatitis, perilaku saniter, cuci tangan, air minum, rumah sehat

Cite

CITATION STYLE

APA

H, P. S., Azhar, K., Pradono, J., & Sukoco, N. E. W. (2018). HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN, PENGELOLAAN AIR MINUM DAN RUMAH SEHAT DENGAN KEJADIAN HEPATITIS DI INDONESIA. JURNAL EKOLOGI KESEHATAN, 17(1), 41–51. https://doi.org/10.22435/jek.17.1.139.41-51

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free